Semoga tulisannya bermanfaat yaaa
Ini ada beberapa pengalaman relasi saya,
Semoga dari pengalaman-pengalaman tersebut bisa diambil pelajaran berharga
Sekarang sangat mendukung perempuan berkarir,
Selain menambah pendapatan keluarga,
Juga dapat membuat perempuan lebih mandiri dan dihargai
Tetapi pekerjaan-pekerjaan sekarang juga dituntut untuk kompetensi dan berprestasi
Relasi yang bekerja di perbankan,
Bagian kredit,
Sangat tinggi tekanan kerjaannya,
Targetnya selain penjualan kredit juga menjaga kualitas kredit
Berkas administrasi, nota analisa juga sangat menyita waktu,
Pulang diatas jam 18.00..bahkan sampai jam 20.00 sudah makanan sehari-hari
Sampai rumah tentu sudah capek dan lelah
Beberapa sampai terganggu keharmonisan keluarganya,
Bahkan tidak jarang yang memilih berpisah
Perempuan berkarir sangat baik,
Tetapi bila keutuhan dan keharmonisan keluarga menjadi sesuatu yang ditukar, tentu bukan hal yang baik
******
Seorang relasi yang lain, berbagi pengalaman nyonya nya kuliah dokter spesialis
Waktu praktek yang menyita waktu, shift-shift an, juga membuat waktu buat keluarga sangat berkurang
Si kecil sampai dititipkan ke neneknya di desa,
Karena suami juga bekerja
Relasi saya sampai berbagi pengalaman,
Mulai terjadi2 konflik karena kurangnya waktu bersama serta perhatian yang kurang
****
Tentu semuanya perlu dilihat case by case
Ada yang karena mungkin pihak perempuan berkarir, sehingga ego nya tinggi, juga bisa
Ada yang karena waktu dan perhatian berkurang karena faktor pekerjaan, juga bisa
Ada yang karena 2 faktor itu juga bisa
Ada yang karena faktor suaminya nakal, nda bertanggung jawab, selingkuh, juga bisa
Tetapi semoga beberapa pengalaman relasi saya dapat menjadi perhatian bersama
Semoga tulisan ini bisa menjadi diskusi yang bermanfaat bagi sesama
Semoga saat ada masalah-masalah di depan, dapat ditemukan solusi yang baik
Sehingga keharmonisan dan keutuhan keluarga selalu terjaga,
Karena kasian dengan si kecil kalau ada apa-apa
Semoga bermanfaat
Wednesday, September 27, 2017
Tuesday, September 26, 2017
Pengalaman Kerja dan Kuliah
Semoga threadnya bermanfaat ya
Bagi beberapa orang,
Pasti ingin melanjutkan kuliah setelah kerja
Misal dari sma ke s1,
Atau d3 ke s1
Atau s1 ke s2
Atau s2 ke s3
Nah sebelum memutuskan kuliah dan kerja,
Beberapa pengalaman saya dan teman-teman berikut semoga bermanfaat ya
Saya kerja di perbankan,
Sekitar 2013 bulan mei,
Bulan agustus memutuskan lanjut s2,
Senen s/d jumat kerja,
Sabtu minggu dari pagi sampai sore kulia
Di tempat saya mengenal namanya absensi sidik jari,
Semisal berhalangan,
Maka akan mengurangi nilai total
Semisal nilai total dapat 75, yaitu A
Dan absensi 2x, jd cuma 90% yg diakui..jadi sekitar B
Sedih kan πππππ
Di bank, kerja saya bagian kredit usaha 200 juta- 10 Milyar
Jadi banyak nglemburnya...pulang jam 6 jm 7 dah biasa
Sehingga sabtu minggu dah capek..sering nda masuk
Akhirnya nilai hancur lebur πππππ
Kalau bisa,
Ambil kuliah yang bisa Titip absen
Lebih enak lagi,
Kalau fokus kuliah saja ππππ
Akhirnya semester 5 dan 6 terpaksa diambil untuk perbaikan nilai
Alhamdulillah terakhir 3,39 IPK
Yng tidak kalah menganggu adalah tesis,
Silakan mencari dosen yang kira-kira cocok dengan anda,
Mulai dari waktu, dan topik tesis anda
Saya termasuk yang apes...dan semoga bisa jadi pelajaran bersama
Semester 6 baru mengerjakan tesis,
Mei 2016 kata Kaprodi tesis harus 2-3 jurnal, jadi variabel banyak..september kata dosbing ngapain variabel banyak-banyak...desember baru bab 1 di ACC ...7 bulan 1 bab πππππ
Dan total 16 bulan buat selesain tesis...
Pas sidang, ditanya penguji,
Kok variabelnya cuma dikit
Yahhhh..
Jadi antara kaprodi, dosbing, dan penguji, punya keinginan sendiri-sendiri
Ini sangat menganggu waktu dan harapan anda ππππππ
Sampai-sampai untuk mengerjakan tesis, saya memilih untuk resign dari bank buat fokus mengerjakan tesis
Fokus revisi πππππ
Di kelas saya yang merupakan kelas yang banyak diisi pekerja,
Sekitar 20% nya mengundurkan diri dan sekitar 15% yang masih berjuang menyelesaikan
Karena sangat sulit membagi waktu antara kerja, kuliah, apalagi keluarga ππππ
Semoga bagi yang mau melanjutkan kuliah bisa memperkirakan resiko yang akan terjadi ya
Tolong temen2, saudara, dan relasibya diberi info ini
Karena kalau tidak siap,
Bisa berantakan semuanya πππππ
Semoga bermanfaat πππππ
Bagi beberapa orang,
Pasti ingin melanjutkan kuliah setelah kerja
Misal dari sma ke s1,
Atau d3 ke s1
Atau s1 ke s2
Atau s2 ke s3
Nah sebelum memutuskan kuliah dan kerja,
Beberapa pengalaman saya dan teman-teman berikut semoga bermanfaat ya
Saya kerja di perbankan,
Sekitar 2013 bulan mei,
Bulan agustus memutuskan lanjut s2,
Senen s/d jumat kerja,
Sabtu minggu dari pagi sampai sore kulia
Di tempat saya mengenal namanya absensi sidik jari,
Semisal berhalangan,
Maka akan mengurangi nilai total
Semisal nilai total dapat 75, yaitu A
Dan absensi 2x, jd cuma 90% yg diakui..jadi sekitar B
Sedih kan πππππ
Di bank, kerja saya bagian kredit usaha 200 juta- 10 Milyar
Jadi banyak nglemburnya...pulang jam 6 jm 7 dah biasa
Sehingga sabtu minggu dah capek..sering nda masuk
Akhirnya nilai hancur lebur πππππ
Kalau bisa,
Ambil kuliah yang bisa Titip absen
Lebih enak lagi,
Kalau fokus kuliah saja ππππ
Akhirnya semester 5 dan 6 terpaksa diambil untuk perbaikan nilai
Alhamdulillah terakhir 3,39 IPK
Yng tidak kalah menganggu adalah tesis,
Silakan mencari dosen yang kira-kira cocok dengan anda,
Mulai dari waktu, dan topik tesis anda
Saya termasuk yang apes...dan semoga bisa jadi pelajaran bersama
Semester 6 baru mengerjakan tesis,
Mei 2016 kata Kaprodi tesis harus 2-3 jurnal, jadi variabel banyak..september kata dosbing ngapain variabel banyak-banyak...desember baru bab 1 di ACC ...7 bulan 1 bab πππππ
Dan total 16 bulan buat selesain tesis...
Pas sidang, ditanya penguji,
Kok variabelnya cuma dikit
Yahhhh..
Jadi antara kaprodi, dosbing, dan penguji, punya keinginan sendiri-sendiri
Ini sangat menganggu waktu dan harapan anda ππππππ
Sampai-sampai untuk mengerjakan tesis, saya memilih untuk resign dari bank buat fokus mengerjakan tesis
Fokus revisi πππππ
Di kelas saya yang merupakan kelas yang banyak diisi pekerja,
Sekitar 20% nya mengundurkan diri dan sekitar 15% yang masih berjuang menyelesaikan
Karena sangat sulit membagi waktu antara kerja, kuliah, apalagi keluarga ππππ
Semoga bagi yang mau melanjutkan kuliah bisa memperkirakan resiko yang akan terjadi ya
Tolong temen2, saudara, dan relasibya diberi info ini
Karena kalau tidak siap,
Bisa berantakan semuanya πππππ
Semoga bermanfaat πππππ
Sunday, September 24, 2017
Cara melapor ke KPK
KPK menerima laporan dari masyarakat melalui pengaduan@kpk.go.id
Silakan melengkapi berkas-berkas berikut
Kalau semisal rekan kerja, atau saudara anda korupsi,
Kira-kira kalau diam saja,
Itu sama saja apa lebih baik?
Silakan melengkapi berkas-berkas berikut
Kalau semisal rekan kerja, atau saudara anda korupsi,
Kira-kira kalau diam saja,
Itu sama saja apa lebih baik?
Thursday, September 21, 2017
Dari Mengajar Bisa Menjadi Walikota Dan Gubernur
Semoga tulisannya bermanfaat yaaa...
Dulu relasi saya itu dosen,
Dan tetanggaan sama saya di surabaya
Nah karena pas mengajar,
Ikut partai juga,
Dia maju jadi walikota blitar 2 periode thn 2000 sampai 2010
Setelah kinerjanya yg bagus,
Ditarik jadi wakil gubernur dki jakarta,
Dan sekarang mengantikan ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta
Dari mengajar di Surabaya,
Bisa jadi Gubernur Jakarta,
Kok bisa?
Karena kita tidak tahu di depan seperti apa
Tetep do the best,
Karena apapun pekerjaan kita sekarang,
Lakukan dengan yang baik,
Nanti bisa membuka rejeki yang lain πππππππ
Dokter Cantik Pun Patah Hati, Yang Sudah Menikah Pun Bisa Patah Hati, Kok Bisa?
Semoga tulisannya bermanfaat yaaa...
Beberapa waktu lalu,
Relasi saya berbagi pengalaman,
Ada kenalannya punya putri, dokter, cantik
Sudah punya calon suami...
Hari H sudah ditetapkan,
Undangan juga sudah dibuatkan
Tetapi beberapa hari sebelum hari H,
Calonnya tiba-tiba menghilang
Entah kenapa,
Alasannya apa
Tentu yg cewek bingung,
Resepsi dh disiapkan, gedung dh siap,
Undangan dh disebar,
Tetapi kok tiba-tiba menghilang tanpa kabar
Padahal kalau secara fisik,
Cantik,
Dokter juga
Kurang apa?
Kalau semisal nda cocok dengan sifat dan sikapnya,
Kok tidak dari dulu?
Semisal dijodohkan,
Kenapa tidak disampaikan?
Semisal pacaran,
Kenapa selama pacaran tidak menyampaikan kurang2nya?
****
Relasi saya yang lain berbagi pengalaman,
Dia PNS,
Sudah menikah,
Sudah dikarunai 2 anak
Tapi tiba-tiba ada masalah dengan suaminya,
Dan akhirnya memutuskan berpisah πππππ
Padahal bagi banyak orang,
Menikah tujuan akhir
Ternyata bagi beberapa orang,
Belum...
Masih perlu belajar untuk mempertahankan,
Dan terkadang harus mencari lagi
****
Dari 2 pengalaman relasi saya tersebut,
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Padahal sudah sama-sama siap menikah,
Dan yang satunya malah sudah menikah
Tapi kok berpisah?
Kalau menurut saya,
Salah satu bentuk kehidupan
Kita tahu yang nama nya force majeur
Yaitu kondisi dimana tidak bisa kita prediksi,
Walaupun sudah dipersiapkan sebaik mungkin
Padahal,
Kita tidak macem-macem,
Tidak neko-neko,
Tidak nakal
Tapi bisa jadi pasangan kita yang neko-neko,
Siapa tahu sekarang cocok,
Kemudian tidak cocok,
Siapa tahu tiba-tiba karena suatu hal,
Terjadi perubahan sikap dan sifat
Tapi apakah berarti kita tidak mencari jodoh dan berhenti berusaha?
Saya rasa itu bukan jawaban tepat
Menurut saya,
Kita perlu melakukan yang terbaik,
Apapun nanti hasilnya yang terjadi
Mungkin saling terbuka,
Meminta kritik dan saran terhadap pasangan,
Bisa jadi salah satu yang bisa diperhatikan
Tetapi yang perlu dipahami,
Apapun yang sudah kita lakukan,
Sebaik apapun,
Terkadang ada force majeur di depan yang kita tidak tahu
Siapa tahu,
Ternyata sebelum Hari H, maut memisahkan,
Setelah beberapa tahun menikah,
Siapa tahu maut memisahkan
Tidak ada yang bakal tahu dan bisa memprediksi
Oleh karena itu,
Sebelum menjalin hubungan,
Perlu mengetahui resiko bakal kehilangan
Kalau sudah tahu resikonya,
Mungkin bisa mempersiapkan mental sebaik mungkin
Kalau ada relasi, saudara, kawan kita yang kesulitan,
Mungkin kita bisa bantu menghibur, membantu mencari jodoh, dsb
Semoga kita saling menyemangati, dan menghibur,
Karena kehidupan penuh lika-liku dan dinamika...
Semoga bermanfaat
Beberapa waktu lalu,
Relasi saya berbagi pengalaman,
Ada kenalannya punya putri, dokter, cantik
Sudah punya calon suami...
Hari H sudah ditetapkan,
Undangan juga sudah dibuatkan
Tetapi beberapa hari sebelum hari H,
Calonnya tiba-tiba menghilang
Entah kenapa,
Alasannya apa
Tentu yg cewek bingung,
Resepsi dh disiapkan, gedung dh siap,
Undangan dh disebar,
Tetapi kok tiba-tiba menghilang tanpa kabar
Padahal kalau secara fisik,
Cantik,
Dokter juga
Kurang apa?
Kalau semisal nda cocok dengan sifat dan sikapnya,
Kok tidak dari dulu?
Semisal dijodohkan,
Kenapa tidak disampaikan?
Semisal pacaran,
Kenapa selama pacaran tidak menyampaikan kurang2nya?
****
Relasi saya yang lain berbagi pengalaman,
Dia PNS,
Sudah menikah,
Sudah dikarunai 2 anak
Tapi tiba-tiba ada masalah dengan suaminya,
Dan akhirnya memutuskan berpisah πππππ
Padahal bagi banyak orang,
Menikah tujuan akhir
Ternyata bagi beberapa orang,
Belum...
Masih perlu belajar untuk mempertahankan,
Dan terkadang harus mencari lagi
****
Dari 2 pengalaman relasi saya tersebut,
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Padahal sudah sama-sama siap menikah,
Dan yang satunya malah sudah menikah
Tapi kok berpisah?
Kalau menurut saya,
Salah satu bentuk kehidupan
Kita tahu yang nama nya force majeur
Yaitu kondisi dimana tidak bisa kita prediksi,
Walaupun sudah dipersiapkan sebaik mungkin
Padahal,
Kita tidak macem-macem,
Tidak neko-neko,
Tidak nakal
Tapi bisa jadi pasangan kita yang neko-neko,
Siapa tahu sekarang cocok,
Kemudian tidak cocok,
Siapa tahu tiba-tiba karena suatu hal,
Terjadi perubahan sikap dan sifat
Tapi apakah berarti kita tidak mencari jodoh dan berhenti berusaha?
Saya rasa itu bukan jawaban tepat
Menurut saya,
Kita perlu melakukan yang terbaik,
Apapun nanti hasilnya yang terjadi
Mungkin saling terbuka,
Meminta kritik dan saran terhadap pasangan,
Bisa jadi salah satu yang bisa diperhatikan
Tetapi yang perlu dipahami,
Apapun yang sudah kita lakukan,
Sebaik apapun,
Terkadang ada force majeur di depan yang kita tidak tahu
Siapa tahu,
Ternyata sebelum Hari H, maut memisahkan,
Setelah beberapa tahun menikah,
Siapa tahu maut memisahkan
Tidak ada yang bakal tahu dan bisa memprediksi
Oleh karena itu,
Sebelum menjalin hubungan,
Perlu mengetahui resiko bakal kehilangan
Kalau sudah tahu resikonya,
Mungkin bisa mempersiapkan mental sebaik mungkin
Kalau ada relasi, saudara, kawan kita yang kesulitan,
Mungkin kita bisa bantu menghibur, membantu mencari jodoh, dsb
Semoga kita saling menyemangati, dan menghibur,
Karena kehidupan penuh lika-liku dan dinamika...
Semoga bermanfaat
Tuesday, September 19, 2017
(Share) Ternyata Ini Tipe Orang Yang Lebih Mudah Untuk Sukses
Kalau senggang, bisa diliat di channel youtubenya
Bagaimana perjuangan seseorang dari kediri, dari orang nda punya,
Lulusan SMA
Merintis kerja kesana kemari, gonta ganti...berusaha dapat penghidupan yg layak dengan menjadi TKI ke korsel,
Modal ngutang ke temen
Disana sambil kerja melanjutkan kuliah,
Iseng-iseng youtuban...
dan menurut saya banyak yang suka, dengan gayanya yang legowo, senyum-senyum dan suara serta pembawaannya kalem, nda arogan atau ambisius...
Bahkan net tv berencana mewawancarainya
Saya cukup heran,
Kenapa ya banyak yang berhasil itu yang pembawaannya kalem, tidak mudah patah semangat, dan legowo?
Monday, September 18, 2017
Mengapa Orang Ambisius Cenderung Mudah Stress?
Semoga tulisannya bermanfaat yaaa...
Nah,
Coba perhatikan di sekitar,
Pasti ada relasi anda yang ingin terbaik selalu,
Entah di tempat kerja,
Entah di sekolah atau kampus
Selalu ada...
Memang berusaha menjadi terbaik adalah hal yang baik,
Tetapi kalau terlalu dan berlebihan adalah hal yang tidak baik
Kenapa?
Apapun yang baik,
Kalau berlebihan tidak baik
Contoh,
Makan itu baik,
Kalau terlalu banyak?
Berdoa,
Sembayang,
Baik,
Tapi kalau berlebihan?
Bekerja itu baik,
Kalau berlebihan?
Nah yang cenderung ingin menjadi terbaik,
Cenderung arogan,
Ingin selalu menang
Dan biasanya,
Tidak disukai orang lain
Karena arogan,
Dan pingin selalu menang
Nah menariknya,
Selain itu,
Cenderung gampang stress,
Karena ingin yang terbaik dan hasil terbaik selalu,
Dan saat semua tidak sesuai kehendaknya,
Akan mudah stress
Nah kalau kita diposisi ingin menjadi yang terbaik dan cenderung egois serta arogan,
Bagaimana solusinya?
Belajar menerima keadaan, dan legowo,
Serta mau menurunkan gengsi serta target
Berusaha menjadi terbaik adalah baik,
Tapi kalau nda bisa ya nda masalah ,
Legowo
Kalau nda mau berubah?
Ya siap-siap dijauji relasi anda,
Bahkan banyak yang cenderung egois dan arogan tidak disukai pasangannya juga
Kalaupun ada relasi dan pasangannya yang mau,
Ya karena butuh saja,
Kalau nda butuh, ya nda bakal dicari
Atau,
Baik di depannya,
Kalau nda,
Ya sudah,
Kalau dibelakang nda bakal disukai
Oleh karena itu,
Biasanya orang no 1 di kartun seperti Dragon Ball atau one piece bukan orang yang terbaik, dan arogan
Tetapi yang berusaha menjadi terbaik, dan suka tersenyum
Presiden jokowi pun disukai karena lebih banyak tersenyum kan?
Lebih suka senyum ke orang lain
Sehingga orang yang nda egois, bisa lebih merangkul orang lain πππππ
Semoga bermanfaat tulisannya ππππ
Nah,
Coba perhatikan di sekitar,
Pasti ada relasi anda yang ingin terbaik selalu,
Entah di tempat kerja,
Entah di sekolah atau kampus
Selalu ada...
Memang berusaha menjadi terbaik adalah hal yang baik,
Tetapi kalau terlalu dan berlebihan adalah hal yang tidak baik
Kenapa?
Apapun yang baik,
Kalau berlebihan tidak baik
Contoh,
Makan itu baik,
Kalau terlalu banyak?
Berdoa,
Sembayang,
Baik,
Tapi kalau berlebihan?
Bekerja itu baik,
Kalau berlebihan?
Nah yang cenderung ingin menjadi terbaik,
Cenderung arogan,
Ingin selalu menang
Dan biasanya,
Tidak disukai orang lain
Karena arogan,
Dan pingin selalu menang
Nah menariknya,
Selain itu,
Cenderung gampang stress,
Karena ingin yang terbaik dan hasil terbaik selalu,
Dan saat semua tidak sesuai kehendaknya,
Akan mudah stress
Nah kalau kita diposisi ingin menjadi yang terbaik dan cenderung egois serta arogan,
Bagaimana solusinya?
Belajar menerima keadaan, dan legowo,
Serta mau menurunkan gengsi serta target
Berusaha menjadi terbaik adalah baik,
Tapi kalau nda bisa ya nda masalah ,
Legowo
Kalau nda mau berubah?
Ya siap-siap dijauji relasi anda,
Bahkan banyak yang cenderung egois dan arogan tidak disukai pasangannya juga
Kalaupun ada relasi dan pasangannya yang mau,
Ya karena butuh saja,
Kalau nda butuh, ya nda bakal dicari
Atau,
Baik di depannya,
Kalau nda,
Ya sudah,
Kalau dibelakang nda bakal disukai
Oleh karena itu,
Biasanya orang no 1 di kartun seperti Dragon Ball atau one piece bukan orang yang terbaik, dan arogan
Tetapi yang berusaha menjadi terbaik, dan suka tersenyum
Presiden jokowi pun disukai karena lebih banyak tersenyum kan?
Lebih suka senyum ke orang lain
Sehingga orang yang nda egois, bisa lebih merangkul orang lain πππππ
Semoga bermanfaat tulisannya ππππ
Thursday, September 14, 2017
Umur 30an tetapi Tabungan bisa Rp 100 M
Semoga tulisannya bermanfaat
Yang kita tahu,
Indonesia itu masalah banyak,
Korupsi banyak,
Disana sini sulit
Nah tetapi dibalik itu semua,
Ada peluang
Coba kita perhatikan,
Penduduk Indonesia 250 juta
Pendapatan rata-rata tahun 2000 sekitar Rp 500 ribu,
Sekarang 2017 sudah Rp 4 juta per bulan,
Artinya daya beli meningkat
Nah salah satu relasi saya berbagi pengalaman,
Kebetulan dia kerja di bank,
Jadi tahu salah satu nasabahnya umur masih 30an
Tetapi tabungannya sudah Rp 100 M
Kok bisa?
Dia jualan alat kecantikan,
Seperti alat kangen water
Harga alatnya sekitar Rp 1 - 2 juta
Semisal untungnya 200 rb per buah,
Hanya butuh terjual 500 ribu saja sudah bisa untung Rp 100 M
Nah apalagi potensi di Indonesia sekitar 250 juta orang,
Separuhnya perempuan dan mau cantik dan seger,
Pasti beli alat itu
Apalagi dengan pendapatan sekitar Ep 4 juta per bulan,
Potensi sangat besar
Nah bagaimana,
Sibuk mengeluh atau sibuk mencari peluang yang halal, berkah, menciptakan lapangan kerja, dan bisa membayar pajak?
Inget,
Pak jokowi juga jualan mebel sampai ekspor
Bu susi lulusan smp,
Juga jualan ikan sampai ekspor
Manfaatkan semua pengalaman dan peluang yang ada
Yang kita tahu,
Indonesia itu masalah banyak,
Korupsi banyak,
Disana sini sulit
Nah tetapi dibalik itu semua,
Ada peluang
Coba kita perhatikan,
Penduduk Indonesia 250 juta
Pendapatan rata-rata tahun 2000 sekitar Rp 500 ribu,
Sekarang 2017 sudah Rp 4 juta per bulan,
Artinya daya beli meningkat
Nah salah satu relasi saya berbagi pengalaman,
Kebetulan dia kerja di bank,
Jadi tahu salah satu nasabahnya umur masih 30an
Tetapi tabungannya sudah Rp 100 M
Kok bisa?
Dia jualan alat kecantikan,
Seperti alat kangen water
Harga alatnya sekitar Rp 1 - 2 juta
Semisal untungnya 200 rb per buah,
Hanya butuh terjual 500 ribu saja sudah bisa untung Rp 100 M
Nah apalagi potensi di Indonesia sekitar 250 juta orang,
Separuhnya perempuan dan mau cantik dan seger,
Pasti beli alat itu
Apalagi dengan pendapatan sekitar Ep 4 juta per bulan,
Potensi sangat besar
Nah bagaimana,
Sibuk mengeluh atau sibuk mencari peluang yang halal, berkah, menciptakan lapangan kerja, dan bisa membayar pajak?
Inget,
Pak jokowi juga jualan mebel sampai ekspor
Bu susi lulusan smp,
Juga jualan ikan sampai ekspor
Manfaatkan semua pengalaman dan peluang yang ada
Ini alasan kenapa IPK 4 tetapi mau bunuh diri
Semoga tulisannya bermanfaat
Ini kisah nyata seorang relasi saya,
Dia ambil gelar master di sebuah PTN,
Kuliahnya lancar dan IPK 4 sebelum tesis dan sedang mengerjakan tesis,
Posisi sudah di Sidang terbuka/seminar proposal, dan dia sudah selesai bab 3
Saat mau merevisi hasil sidang terbukanya di bulan januari,
Dia WA grup bimbingan di bulan februari,
Karena dosen pembimbingnya dan anak bimbingannya ada group WA
Nah disitu relasi saya bilang,
"Pak ini saya revisi ya"
Dosen pembimbingnya menjawab,
"Iya, cepet dikerjakan dan disebar (kuesionernya)"
Nah relasi saya segera merevisi dan mengerjakannya,
Serta menyebar kuesionernya
Setelah selesai sekitar maret,
Dia wa group lagi,
"Pak, saya sudah selesai revisi, dan menyebar kuesioner,
Bisa bimbingan kapan ya?"
Dosen pembimbingnya bilang,
"Lho sapa yang suruh nyebar (kuesionernya) ?"
Relasi saya bilang,
"Bapak yang meminta, ini screenshot di WA yang menyuruh saya untuk menyebar" sambil di lampirkan foto screenshot di WA grup tsb
Entah tersinggung, atau lagi bad mood,
Tiba-tiba dosen saya leave grup/meninggalkan grup di WA
Nah relasi saya bingung,
Kenapa
Dia WA pribadi ke dosen pembimbingnya,
Untuk minta maaf dan klarifikasi
Semisal dia diminta untuk menyebar kuesioner, dia juga bersedia,
Tetapi tidak ada respon,
Di WA di sms nda ada respon
Mau ketemu langsung,
Kesannya seperti menghindar
Relasi saya jadi bingung, gimana ini,
Karena dia hanya tinggal tesis
Bulan april, mei, juni nda ada kabar dari dosen pembimbingnya,
Disambi cari kerja juga, tetapi tidak cocok,
Karena dia sebelumnya resign dari Bank dan ingin membuktikan dengan kuliah ini agar mendapat hasil maksimal,
Ditambah juni, obunya sakit dan ke rumah sakit,
Ditambah juli di rekeningnya ada tabungan dan dia lupa kartu ATMnya diambil,
Jadi ada yang menguras
Beberapa cobaan bertubi-tubi,
Bikin dia limbung,
Akhirnya juli akhir agustus awal,
Dia pengen nenggak baygon
Wah saya yang baru tahu kabarnya bulan agustus awal,
Coba ngasih support dan masukan
Untungnya awal agustus dosen pebimbingnya melunak,
Dari temen-temen yang sama pembimbingnya,
Dia mau tanda tangan agar dia bisa sidang, tapi tanpa mau dikoreksi
Nah tanpa ba bi bu,
Dia memintanya,
Akhirnya relasi saya lebih plong,
Dan urung bunuh dirinya
*****
Ini bisa menjadi pembelajaran bersama,
Kadang-kadang mood kita lagi jelek,
Atau sedang ada masalah banyak,
Tapi sebisa mungkin jangan memarahi dengan terlalu
atau tidak mengurus orang lain yang membutuhkan kita atau di bawah kita
Karena bisa jadi,
Yang di bawah kita atau yang membutuhkan kita,
Sedang tidak berdaya
Kalaupun ada masalah,
Alangkah lebih baik dibicarakan,
Jagan dipendam di dalam hati,
Dan jadi bad mood sehingga merugikan orang lain di bawah kita atau yang membutuhkan kita
Ini seperti kalau anda tidak cocok dengan pasangan anda,
Lebih baik disampaikan dulu kurang lebihnya,
Jangan langsung selingkuh,
Apa langsung tahu-tahu menikahi orang lain
Tentu sangat menyakitkan pihak yang lain,
Bahkan menimbulkan trauma dan syang paling parah adalah,
Balas dendam ke orang lain
Semoga ini bisa menjadi diskusi versama teman-teman dan relasi ya,
Agar kalau ada masalah apa-apa sebaiknya dikomunikasin terlebih dahulu
Ini kisah nyata seorang relasi saya,
Dia ambil gelar master di sebuah PTN,
Kuliahnya lancar dan IPK 4 sebelum tesis dan sedang mengerjakan tesis,
Posisi sudah di Sidang terbuka/seminar proposal, dan dia sudah selesai bab 3
Saat mau merevisi hasil sidang terbukanya di bulan januari,
Dia WA grup bimbingan di bulan februari,
Karena dosen pembimbingnya dan anak bimbingannya ada group WA
Nah disitu relasi saya bilang,
"Pak ini saya revisi ya"
Dosen pembimbingnya menjawab,
"Iya, cepet dikerjakan dan disebar (kuesionernya)"
Nah relasi saya segera merevisi dan mengerjakannya,
Serta menyebar kuesionernya
Setelah selesai sekitar maret,
Dia wa group lagi,
"Pak, saya sudah selesai revisi, dan menyebar kuesioner,
Bisa bimbingan kapan ya?"
Dosen pembimbingnya bilang,
"Lho sapa yang suruh nyebar (kuesionernya) ?"
Relasi saya bilang,
"Bapak yang meminta, ini screenshot di WA yang menyuruh saya untuk menyebar" sambil di lampirkan foto screenshot di WA grup tsb
Entah tersinggung, atau lagi bad mood,
Tiba-tiba dosen saya leave grup/meninggalkan grup di WA
Nah relasi saya bingung,
Kenapa
Dia WA pribadi ke dosen pembimbingnya,
Untuk minta maaf dan klarifikasi
Semisal dia diminta untuk menyebar kuesioner, dia juga bersedia,
Tetapi tidak ada respon,
Di WA di sms nda ada respon
Mau ketemu langsung,
Kesannya seperti menghindar
Relasi saya jadi bingung, gimana ini,
Karena dia hanya tinggal tesis
Bulan april, mei, juni nda ada kabar dari dosen pembimbingnya,
Disambi cari kerja juga, tetapi tidak cocok,
Karena dia sebelumnya resign dari Bank dan ingin membuktikan dengan kuliah ini agar mendapat hasil maksimal,
Ditambah juni, obunya sakit dan ke rumah sakit,
Ditambah juli di rekeningnya ada tabungan dan dia lupa kartu ATMnya diambil,
Jadi ada yang menguras
Beberapa cobaan bertubi-tubi,
Bikin dia limbung,
Akhirnya juli akhir agustus awal,
Dia pengen nenggak baygon
Wah saya yang baru tahu kabarnya bulan agustus awal,
Coba ngasih support dan masukan
Untungnya awal agustus dosen pebimbingnya melunak,
Dari temen-temen yang sama pembimbingnya,
Dia mau tanda tangan agar dia bisa sidang, tapi tanpa mau dikoreksi
Nah tanpa ba bi bu,
Dia memintanya,
Akhirnya relasi saya lebih plong,
Dan urung bunuh dirinya
*****
Ini bisa menjadi pembelajaran bersama,
Kadang-kadang mood kita lagi jelek,
Atau sedang ada masalah banyak,
Tapi sebisa mungkin jangan memarahi dengan terlalu
atau tidak mengurus orang lain yang membutuhkan kita atau di bawah kita
Karena bisa jadi,
Yang di bawah kita atau yang membutuhkan kita,
Sedang tidak berdaya
Kalaupun ada masalah,
Alangkah lebih baik dibicarakan,
Jagan dipendam di dalam hati,
Dan jadi bad mood sehingga merugikan orang lain di bawah kita atau yang membutuhkan kita
Ini seperti kalau anda tidak cocok dengan pasangan anda,
Lebih baik disampaikan dulu kurang lebihnya,
Jangan langsung selingkuh,
Apa langsung tahu-tahu menikahi orang lain
Tentu sangat menyakitkan pihak yang lain,
Bahkan menimbulkan trauma dan syang paling parah adalah,
Balas dendam ke orang lain
Semoga ini bisa menjadi diskusi versama teman-teman dan relasi ya,
Agar kalau ada masalah apa-apa sebaiknya dikomunikasin terlebih dahulu
Monday, September 4, 2017
Lulusan Terbaik S3 Dari Luar Negeri Pun Nitip Kerja Buat Suaminya
Seperti yang kita ketahui,
Kalau dapat beasiswa S3 ke luar Negeri,
Itu pinter
Apalagi kalau sampai menjaid salah satu lulusan terbaik di kampus luar negeri
Ini pengalaman relasi saya,
Semoga bermanfaat
Saat dia dapat beasiswa s3,
Suaminya ikut kesana,
Jadi resign dari kerjaan sekarang dan kesana buat kerja sambil nemeni istri buat kuliah
Selepas kuliah,
Selesai
Sama suami kembali ke Indonesia,
Yg istri adalah dosen jadi tidak ada masalah
Nah masalahnya,
Untuk suaminya dengan umur 30an cari kerja di indo sulit,
Ya tahu sendiri di indo banyak yg cari fresh graduate
Akhirnya minta tolong saudaranya buat cari kerjaan buat suaminya
Untung relasinya ada kenalan pengusaha chinese jadi dititipkan
Ini kebetulan saja pengusahanya chinese,
Tapi coba bayangkan,
Orang di indonesia yang pinter,
Sekembalinya di indo yang pinter, tapi buat mengajar
Kalau masalah menciptakan lapangan pekerjaan,
Kita kurang pinter
Menurut saya,
Alangkah baiknya bila ada kesempatan membuka usaha,
Siapapun,
Sebaiknya untuk membuka
Karena sangat banyak yg butuh lapangan pekerjaan
Bahkan suami dari orang yg lulusan terbaik Phd dari luar negeri pun,
Membutuhkan lapangan pekerjaan
Saya harapnya,
Yg lulusan terbaik Phd dari luar negeri pun bisa membuka lapangan pekerjaan
Karena kalau cuma pinter teori, riset, mengajar,
Tentu kurang bermanfaat
Smoga nanti kl kita kita pinter..nda hanya pinter ngajar, apalagi menyulitkan mahasiswa
Tapi bisa pinter membuka lapangan pekerjaan, membayar pajak, beramal dsb
Di indonesia sdh banyak yg pinter...tp kurang bermanfaat..
Malah banya yg pinter..tp bikin repot yg nda pinter di bawah2nya
Kalau dapat beasiswa S3 ke luar Negeri,
Itu pinter
Apalagi kalau sampai menjaid salah satu lulusan terbaik di kampus luar negeri
Ini pengalaman relasi saya,
Semoga bermanfaat
Saat dia dapat beasiswa s3,
Suaminya ikut kesana,
Jadi resign dari kerjaan sekarang dan kesana buat kerja sambil nemeni istri buat kuliah
Selepas kuliah,
Selesai
Sama suami kembali ke Indonesia,
Yg istri adalah dosen jadi tidak ada masalah
Nah masalahnya,
Untuk suaminya dengan umur 30an cari kerja di indo sulit,
Ya tahu sendiri di indo banyak yg cari fresh graduate
Akhirnya minta tolong saudaranya buat cari kerjaan buat suaminya
Untung relasinya ada kenalan pengusaha chinese jadi dititipkan
Ini kebetulan saja pengusahanya chinese,
Tapi coba bayangkan,
Orang di indonesia yang pinter,
Sekembalinya di indo yang pinter, tapi buat mengajar
Kalau masalah menciptakan lapangan pekerjaan,
Kita kurang pinter
Menurut saya,
Alangkah baiknya bila ada kesempatan membuka usaha,
Siapapun,
Sebaiknya untuk membuka
Karena sangat banyak yg butuh lapangan pekerjaan
Bahkan suami dari orang yg lulusan terbaik Phd dari luar negeri pun,
Membutuhkan lapangan pekerjaan
Saya harapnya,
Yg lulusan terbaik Phd dari luar negeri pun bisa membuka lapangan pekerjaan
Karena kalau cuma pinter teori, riset, mengajar,
Tentu kurang bermanfaat
Smoga nanti kl kita kita pinter..nda hanya pinter ngajar, apalagi menyulitkan mahasiswa
Tapi bisa pinter membuka lapangan pekerjaan, membayar pajak, beramal dsb
Di indonesia sdh banyak yg pinter...tp kurang bermanfaat..
Malah banya yg pinter..tp bikin repot yg nda pinter di bawah2nya
Subscribe to:
Posts (Atom)