Thursday, August 4, 2011

[MIRIS] KULIAH di INDONESIA 144 SKS, Di SINGAPURA hanya 72 sks!

Assalammu'alaikum Wr.Wb.

Kawan, thread ini terinspirasi dari diskusi saya dan teman saya yang lagi studi di Curtin Singapura. Seperti yang kita ketahui bersama, perkuliahan Sarjana 1 (S1) di Indonesia memerlukan perkuliahan sebanyak 144 SKS (Satuan Kredit Semester). Hal yang menarik ketika saya mendiskusikan dengan teman saya adalah, ternyata perkuliahan di Singapura hanya memerlukan 72 SKS.

Perhitungannya begini :

- 1 Semester memakan waktu 3 bulan (trimester)

- Setahun bisa 3 semester (kira-kira sekitar 9 bulan)

- setiap satu semester hanya boleh mengambil 4 mata kuliah, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang


- Untuk mendapatkan gelar Sarjana di Curtin Singapura, hanya memerluka 6 semester! YANG BERARTI   HANYA MEMERLUKAN WAKTU 2 tahun!

Itu kalau lancar ya. Kalau molor ya mungkin 2 tahun 3 bulan atau paling parah 3 tahun Kalau dibandingkan di Indonesia, perkuliahan membutuhkan 144 SKS. Satu semester hanya bisa mengambil maksimal 24 SKS. jadi kalau mahasiswa tersebut jenius, paling cepat memerlukan waktu 3.5 tahun!


Itu kalau paling cepet teman, kalau molor ya bisa 5 tahun - 6 tahun






*******

Sebuah fakta menarik kawan. Apakah dengan masa studi S1 di Indonesia yang lebih lama, mahasiswanya lebih pintar daripada Singapura? Ternyata tidak kawan! Bisa kita lihat buktinya, banyak mahasiswa di Indonesia yang lulus hanya sekadar lulus. Hal lain yang kami diskusikan adalah mata kuliahnya. Di tempat saya kuliah, Manajemen Pemasaran hanya diajari teori dari buku. Ujian hanya disuruh belajar dari bab ini sampai bab itu. Selesai.

Ternyata teman saya yang kuliah di Curtin Singapura, perkuliahan manajemen pemasarannya berbeda. Dosen tersebut meminta mahasiswanya untuk melakukan riset kecil tentang suatu produk. Apakah harga sebuah produk di sebuah supermarket dan supermarket yang lain sama atau berbeda? kalau berbeda, mengapa bisa berbeda? apa yang menyebabkan berbeda? apakah hal yang membuat sebuah konsumen memilih produk tersebut?

Dan laporan tersebut ditulis dalam bahasa inggris. Agar tidak terjadi Copy Paste seperti di tempat kita Mahasiswa diminta untuk mengupload di situs TurnItIn.com . Di situs tersebut akan diketahui berapa persen kemiripan kalimat dengan situs lain atau paper dari mahasiswa lain.


Kalau saya tidak salah mendengar. Kalau tingkat kemiripan paper tersebut mencapai 20%, maka tugas tersebut akan ditolak. Dan bila tingkat kemiripan lebih dari 30%, mahasiswa tersebut akan di DO dari kampus tersebut



Bagaimana menurut anda kawan kalau sistem SKS tersebut diterapkan di Indonesia?
Dan juga kalau penulisan tugas di"submit" dulu di turnitin.com terlebih dahulu?
biar tidak ada plagiat







Semoga tulisan diatas dapat memberi inspirasi dan menambah wawasan anda kawan,

No comments:

Post a Comment