Thursday, May 5, 2016

Pegawai di Indonesia CUTI KERJA hanya 12 hari, di Luar Negeri BERBULAN-BULAN




                 Thread ini terinspirasi dari cerita dari dosen saya ketika di pesawat dalam perjalanan dari Australia ke Indonesia. Berikut ceritanya,

Dosen: Pergi kemana Mister?
Bule: Liburan ke Bali, Bapak? Dosen: Saya ke Surabaya, berapa lama liburan ke Bali Mister?
Bule: mungkin 1 bulan kalau tidak 2 bulan,
Dosen: Wah, lama sekali... Mister kerja apa di Aussie?
Bule: Oh Saya tukang pos, Bapak di Indonesia kerja apa?
Dosen: Wah Saya seorang Dosen PNS di Indonesia, yang punya negara saja,
Liburan ke Bali seminggu saja sudah “ngos-ngosan” Mister!

Dari kisah tersebut, ada 2 hal yang bisa disimpulkan:

1.Pendapatan pegawai dan pekerja di Indonesia jauh dari kata “cukup” karena untuk pergi ke
dalam negeri saja belum mampu. Keindahan Bali, Raja Ampat Papua, Karimun Jawa hanya
bisa dinikmati warga asing.

2. Walaupun per bulan gaji 100 juta, kita tidakbisa ke Bali 1 bulan - 2 bulan, kenapa? karena
cuti pegawai di Indonesia hanya sekitar 12 hari, jadi gak mungkin bisa ke Bali 1 bulan, atau
bahkan 2 bulan. Dan berapa cuti kerja orang luar negeri? setahu saya di Australia, kalau
bekerja selama setahun ada yang memberi cuti kerja selama 20 minggu setara 5 bulan.
Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dan evaluasi agar kita bisa makmur seperti orang Luar Negeri. Karena saya yakin yang cutinya 1 bulan atau 2 bulan tidak hanya Australia, tetapi juga negara Amerika dan negaraEropa. Yaa paling cuma negara Indonesia yang cutinya 12 hari.


Job Burnout


Di jurnal International, ada istilah Job Burnout, maksudnya adalah kelelahan kerja. Di negara-negara
seperti Australia, Singapura, bahkan mungkin Malaysia sudah mengukur dan memperhitungkan (riset) apakah dalam bekerja, seorang pegawai itu Stress, Lelah (secara fisik dan mental), atau bahkan bosan. Sehingga mereka Lebih Baik Tahu I 13 melakukan riset berapa hari dalam setahun, sebaiknya pegawai tersebut “OFF” (Cuti). Kenapa perlu diukur? Karena saya yakin, pegawai dengan cuti 12 hari selama setahun tidaklah cukup untuk menghilangkan penat, strees, lelah, dan kebosanan. Apa

Akibatnya bila pegawai tidak memiliki Cuti yang cukup?
1. Performa dalam bekerja tidak akan maksimal.
Logikanya, bila seorang pegawai dari pulau Jawa, pekerjaannya di Sulawesi, selama setahun hanya bisa pulang ke rumah selama 12 hari, yah bagaimana bisa menunjukkan performa yang maksimal. Kecuali kalau performa tidak diukur. Jadi pegawai hanya bekerja... “pokoknya kerja”

2. Job Burnout membuat Pegawai “melenceng” dari tugas Job Description-nya. Melenceng bagaimana? bisa saja pegawai tersebut menilap uang perusahaan (korupsi), bisa mengerjakan tugas seenaknya (yah namanya juga orang stress)

3. TIDAK DAPAT MENIKMATI KEINDAHAN INDONESIA DAN DUNIA
Yah seperti yang saya jelaskan tadi. DOSEN PNS saja ke Bali seminggu ngos-ngosan.. apalagi ke Singapura atau Australia. Kalau tidak ada perjalanan dinas atau beasiswa rasanya susahhh bener.


******


Untuk saat ini saya belum dapat menemukan solusi atas permasalah ini, tapi menurut saya memang Riset di Indonesia diperlukan. Tidak hanya untuk menemukan sesuatu yang baru, tapi juga untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja seorang pegawai, tentu dengan tujuan agar kinerja mereka kedepannya semakin baik. Semoga kedepan kita semakin semangat melakukan riset.


Komentar dari Pembaca


Quote:
Originally Posted by ArdyTegal
saya sepakat dengan pendapat penulis,
perlu adanya RISET mengenai pekerja di indonesia,
tidak cuma PNS tapi juga pegawai swasta…
saya pernah baca artikel [saya lupa Linknya], kalau jumlah
jam kerja rata-rata orang indonesia 8-10 jam sehari, ini jauh
lebih tinggi dari orang jepang (5-6 jam sehari) dan pastinya
yang lain sudah pada tau kan, produktifitas mereka jauh
lebih tinggi dari kita.
yang lain pasti tahu juga, kalau setiap orang itu punya tingkat
kejenuhan, kalau misalnya PNS/Pegawai swasta yang sudah
jenuh masih “dipaksa” buat kerja, otomatis Kinerjanya kurang
maksimal, ya akhirnya banyak pegawai yang Ngaskus, buka
FB, browsing2 situs porno, dll pada jam kerja.

ini sih pendapat saya,
For Better indonesia

Quote:
Originally Posted by RonaldLesPaul
beda kalau amrik dibandingin sama kita
mereka cara mikirnya sudah sampai mana, kita masih sibuk sama korupsi,konflik SARA,rasisme,dll
tukang cuci piringnya saja di amrik sana dapet gaji $1000 perbulan (skitar 10 juta )
GDP(pendapatan perkapita) pertahun negara indonesia cm $2000 atau kira2 sebulan cm 1,5 juta (miskin banget ya kita ) malingsia yang sering kita hina tanpa disadari rupanya lebih baik keadaannya,GDP pertaon skitar $7500 (sekitar 3 kalinya kita)
amerika? GDP skitar $40000 pertahun (atau skitar 400 jutaan setahun )

Quote:
Originally Posted by krupukkriuk
begini, saya cuma mau sekedar nambahin.

Di Indonesia, cuti itu ga cuma 12 hari sebenarnya. itu
adalah salah satu cuti dari 6 jenis cuti.
yang 12 hari itu namanya cuti tahunan. bisa juga jadi 18
, kalau ternyata di tahun sebelumnya cuti tahunannya ga
diambil.
untuk cuti yang lain, ada cuti sakit, alasan penting
(menikah, saudara meninggal dll max 30 hari), ada cuti
besar (untuk naik haji), dan 1 lagi yang paling banyak
jumlah harinya itu cuti diluar tanggun negara.
cuti itu bisa dikasih kalau selama beberapa bulan/tahun
(max 5thn).
jadi menurut saya , cuti tahunan boleh ditambahin tapi
cuti-cuti yang lain bisa dihilangkan karena selain jarang
penggunaannya, juga riskan pengambilannya.
taro page one kalau berkenan..

Saat anda ingin bentuk Fisik dari kumpulan tulisan saya di kaskus,
anda dapat mendapatkannya dengan melakukan pemesanan di no WA 0857 30 78 1 007

Bentuk dukungan anda sangat berarti bagi kami :)

bila merasa bermanfaat dengan tulisan di blog ini,
tolong bantu share di sosial media anda...

bila ada saran dan masukan,
tolong bantu kami dengan mengirim saran dan masukan di no WA 0857 30 78 1 007

terima kasih banyak :D

Di Swiss Gaji Guru Melebihi Anggota DPR



                      Beberapa waktu yang lalu, ketika saya bangun dan siap2 kuliah, seperti biasa saya baca Jawa Po* dulu. Pada hal 4 koran tersebut pagi ini (2 Mei 2011), memperingati hari Pendidikan Nasional, Duta Besar RI di Swiss, Bapak Djoko Susilo memberikan sebuah tulisan yang menarik. Di negara Swiss, Gaji seorang Guru rata-rata 15.000 Franc Swiss per Bulan, itu sekitar 140 jt Rupiah! padahal UMR disana sekitar 3.000 Franc Swiss, dan rata-rata gaji Anggota DPR swiss sekitar 10.000 Franc Swiss. Bisa dikatakan Pemerintahan disana sangat menghargai Pendidikan. Untuk biaya S1 disana, perbulan sekitar Rp 900.000 (kalau dirupiahkan). Untuk S2 malah turun, sekitar Rp. 500.000 (kalau dirupiahkan) dan S3 cuma Rp 650.000! Padahal kalau di kota saya, di PTN, S2 aja bisa Rp 1.000.000 lebih per bulannya.

                      Well, setelah saya telaah lebih lanjut, mengapa Swiss begitu perhatian dengan Pendidikan karena Kampus dan Pendidikan adalah sebuah tempat untuk Riset dan Penelitian. Tidak heran Swiss adalah negara penghasil Ilmuwan terbesar dunia, salah satunya Albert Einstein.Ya si Einstein berasal dari Swiss, dia Alumni ETH Zurich dan yang membuat kita tercengang lagi adalah
mereka meneliti tentang Kopi Luwak.

                      Merek kopi disana yang terkenal adalah Nespresso Coffe. setiap tahun Perusahaan Nespresso berhasil menyumbang devisa swiss sebesar 9,5 Milliar US Dollar! (berdasar tulisan Bapak Djoko Susilo di artikel jawa pos tersebut). Padahal disini Kopi tidak diteliti dan
dipedulikan.

                      Yang mengherankan lagi adalah, Kampus kita seakan-akan cuma menghasilkan pegawai, mengejar IP untuk membuktikan Pintar dan mencari Kerja. Sudah selesai. Sementara banyak potensi di Indonesia yang bisa dikembangkan dengan Riset dan Entrepreneur (berdagang) seperti Swiss dan Kopi luwaknya.


Semoga ke depan semangat riset dan berdagang
semakin bertambah ya, Amin


Komentar dari Pembaca:

Quote:
Originally Posted by .Eternal.
amin
cuman yang saya prihatinkan, tiap tahun selalu melakukan penerimaan PNS untuk pos-pos yang tidak jelas.
padahal kalau memang mau menambah PNS, saya setuju yang ditambah itu di bidang tenaga pengajar/pendidik atau tenaga kesehatan.
tapi di negeri ini, justru PEMDA yang paling getol menambah personel.
ironisnya lagi, saya diberitahu sama salah satu rekan saya yang MENYOGOK BUPATI salah satu kabupaten di pesisir jawa tengah, sebesar Rp 75 juta agar “lolos” tes CPNS, dan memang terbukti Lolos dan dia bayar cash 75 juta langsung ke bupati.


Quote:
Originally Posted by novalsudrajat
perangkat undang-undang dulu yang dibenerin,
udah salah semua di negeri ini…
semoga pendidikan jadi hal paling penting di negeri ini
pernah liat kan banyak siswa yang kudu menyebrang diatas seutas tali baja di serang?
damn, pathetic country!!!

Quote:
Originally Posted by Boy_Next_Door
saya dari swiss..
Sebenernya tentang guru apa dulu... guru SMA saya yang sekarang memang bisa menerima 7000-8000 franc per bulan... tapi kalau guru-guru SMP dan SD mungkin cuma 5000 saja...
dan disini, 5000 itu tidak banyak loh... jangan salah... meski
begitu di rupiahkan menjadi 50juta...




Saat anda ingin bentuk Fisik dari kumpulan tulisan saya di kaskus,
anda dapat mendapatkannya dengan melakukan pemesanan di no WA 0857 30 78 1 007

Bentuk dukungan anda sangat berarti bagi kami :)

bila merasa bermanfaat dengan tulisan di blog ini,
tolong bantu share di sosial media anda...

bila ada saran dan masukan,
tolong bantu kami dengan mengirim saran dan masukan di no WA 0857 30 78 1 007

terima kasih banyak :D



support by:
Instagram @lasela_surabaya
Pusat Sambal bu rudy khas surabaya dan Almond Crispy Cheese

PENTINGNYA JALAN – JALAN

              Beberapa ratus tahun yang lalu, Merpati di daerah negara yang bersalju selalu berpergian dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari salju yang sangat dingin. Dari satu tempat ke tempat lain, mereka tidak pernah capek untuk berpergian. Sampai suatu saat, beberapa gerombolan Merpati mendarat di Pulau Mauritius.

             Di Pulau tersebut sangatlah nyaman. Tidak ada salju yang mengintai mereka. Segerombolan Merpati pun memutuskan untuk tidak berpergian lagi, karena sangat nyaman di tempat tersebut,
Apalagi tidak ada predator atau pemangsa alami mereka disana... Sehingga Merpati yang ditakdirkan untuk hidup diatas pohon, untuk menghindari pemangsa mereka dan menciptakan sarang di atas pohon, mulai melupakan kodrat mereka. Akhirnya mereka pun hidup di darat. Kaki mereka yang dulu kecil, sekarang menjadi besar dan gemuk. Sayap mereka yang kuat untuk terbang jauh, lemah karena tidak pernah digunakan.. Merpati tersebut berpikir mengapa mereka susah-susah untuk terbang dan membuat sarang di pohon? kalau hidup di daratan ternyata lebih mudah dan nyaman. Tanah Surga kata mereka.

           Beberapa ratus tahun kemudian, Manusia sampai di Pulau Mauritius. Karena Merpati yang sudah beberapa generasi tidak mengenal musuh, mereka menganggap manusia adalah sahabat mereka. Rasa takut dan waspada sudah tidak ada dalam diri mereka, bahwa Manusia yang mempunyai naluri memburu, tidak segan-segan menangkap Burung Merpati tersebut.

           Karena manusia pada saat itu tidak mengenal dengan ternak dan cara menernakan binatang, Merpatimerpati di pulau Mauritius mengalami penurunan populasi yang cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 100 tahun, populasi Merpati di pulau tersebut hilang . Beberapa ilmuwan kesulitan menemukan tulang-tulang Merpati tersebut untuk diabadikan di Museum...

           Dan sekarang kita mengenalnya dengan nama BURUNG DODO!

******


Hikmah Cerita di atas:          


           Terkadang hidup kita terlalu nyaman, sehingga lupa untuk terus berusaha dan belajar. Ingat, kita hidup di Indonesia yang sangat nyaman, beda dengan Eropa dan Amerika yang mengenal 4 musim. Karena cuaca disana yang tidak mendukung, mereka sering berpergian sampai Ke Asia serta Indonesia untuk mencari sesuatu yang tidak mereka punya di negara mereka, sehingga mereka lebih cekatan. Seseorang yang berpergian, memiliki kesempatan untuk melakukan Komparasi dan wawasan yang luas.

            Peluang bisnis pun terbuka. Berbeda kalau kita hanya mensyukuri keadaan sekarang dengan hanya tidur dan bermalas-malasan. Seseorang yang jarang sekali berpergian, akan cenderung “kaku” karena sudah terbiasa hidup nyaman, sehingga enggan untuk mencoba hal baru. Guru besar UI Rhenald Kasali dalam tulisannya di Jawa Pos mengatakan, pernah suatu hari dia memberi tugas kepada mahasiswanya untuk membuat Paspor. Hal ini dikarenakan, agar mahasiswanya dapat komparasi dengan negara lain yang non-melayu. Tentu dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari berbagai budaya, akan membuat diri sendiri menjadi individu yang lebih baik

          Menurut saya, budaya-budaya yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna. Dan untuk membuat sebuah budaya menjadi lebih baik, maka diperlukan asimilasi (percampuran budaya) dengan budaya yang baik. Sehingga individu atau keadaan di suatu negara tersebut lebih baik

           Saya kira pentingnya jalan-jalan sesuai dengan firman berikut, "Hai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."surat Al Hujuraat ayat 13 Semoga kita semua memiliki semangat untuk selalu mau pergi ke tempat-tempat lainnya. Semoga bermanfaat



Cara Order Buku Fisik Lebih Baik Tahu



Saat anda ingin bentuk Fisik dari kumpulan tulisan saya di kaskus,
anda dapat mendapatkannya dengan melakukan pemesanan di no WA 0857 30 78 1 007

Bentuk dukungan anda sangat berarti bagi kami :)

bila merasa bermanfaat dengan tulisan di blog ini,
tolong bantu share di sosial media anda...

bila ada saran dan masukan,
tolong bantu kami dengan mengirim saran dan masukan di no WA 0857 30 78 1 007

terima kasih banyak :D



support by:
Instagram @lasela_surabaya
Pusat Sambal bu rudy khas surabaya dan Almond Crispy Cheese