Sunday, September 30, 2018

kenapa kerajaan-kerajaan di Indonesia nda buat perusahaan-perusahaan?

Permah kepikiran, kenapa kerajaan-kerajaan di Indonesia nda buat perusahaan-perusahaan listrik, minyak, pos, perkebunan, kereta api, pegadaian, konstruksi, dll?


Karena tidak ada dana..kenapa? Karena tidak ada lembaga keuangan buat menghimpun dana dan mendistribusikannya


Pada tahun 1746 berdiri bank pertama di Hindia Belanda yaitu Bank Van Leening,
Dan kemudian muncul bank-bank lain...


Memang riba..nda ideal...tetapi manfaatnya sangat banyak...perusahaan-perusahaan tadi dan bank-bank dari belanda, akhirnya bisa dirampas dan dinasionalisasi jadi aset negara


Kalau nda ada yang membangun, apa yang mau dirampas dan dinasionalisasi?


Disini peran visi sangat penting...ditambah kebijaksanaan...

Thursday, September 20, 2018

Bagaimana rasa nya dibawah naungan kerajaan di Indonesia kalau masih berkuasa?

Seorang relasi berbagi pengalaman

"beberapa wilayah tanah perdikan mataram jogja di daerah lain di jatim, sblm tahun 1990 warga yg menetap di desa perdikan mataram harus patuh pada keluarga sentono alias keluarga keturunan bangsawan kraton jogja

Jadi klo ada tanah/lahan dibiarkan kosong dgn sengaja sblm tahun 1990 klo diminta/dibeli dgn harga murah oleh sentono harus diberikan 😁😁😁"

"keluarga sentono di desa2 tadi representasi kepentingan kraton jogja jd harus patuh 😁😁😁
warga yg menetap didesa tsb dinamakan magersari dan dianggap sbg pengikut kraton jogja scr otomatis maka jg harus patuh aturan kraton jogja 😁😁😁"

"itu realita sblm thn 1990an yg bpk ibu sy alami stlh tahun 1990 status tanah republik Indonesia penuh krn pihak kraton jogja melepaskan ke RI ya hak2 istimewa keluarga sentono otomatis hilang jg 🤭🤭🤭
Jadi NKRI harga mati memang lebih baik 😁😁😁"

"republik demokrasi menghargai nilai kerja keras individu bukan krn kebangsawanan 😁😁😁"

"memang efek kekuasaan keraton jogja keraton solo s.d hari ini blm bisa hilang 100% masih ada sisa2 nama desa budaya adat istiadat status sosial kebangsawanan merepresentasikan budaya keraton dr masa lampau
tp berkat perjuangan kemerdekaan dan konsensus nasional negara ini jd republik Indonesia
maka rakyat jelata macem pak SBY n pak Jokowi pun bisa jd pemimpin negeri ini yg mustahil terjadi klo masih kerajaan spt masa lampau 🤣🤣🤣"

dari pengalaman relasi saya tersebut,
Sebenarnya dulu dijajah 2 pihak...ya penjajah..ya kerajaan sendiri

Ini yang perlu disadari bersama..bahwa yang membuat kita sulit maju, peninggalan yang bermanfaat sangat minim ya karena raja dan keturunannya saling ribut, rebutan, perang, dan saling membumihanguskan....

Dari pelajaran tersebut, kita bisa banyak banyak belajar....agar ke depan lebih baik

Wednesday, September 19, 2018

Bukan Kelaparan Penyebab Kematian di indonesia yang pendapatan per kapita nya naik terus, tapi ini..sudah sadarkah kita?








Coba kita main ke Rumah sakit besar-besar...sekarang hampir selalu ada gedung Hemodialisa

Tempat apa itu?
Untuk cuci darah...
Karena sekarang banyak sekali yang mengalami gagal ginjal dan memerlukan cuci darah, padahal yang muda-muda juga mengalami

Kok bisa?
Sepeda motor dan mobil, rutin kita ganti oli 3 bulan sekali, tapi tidak dengan oli kita...

Apalagi pendapatan perkapita sekarang naik terus..makannya enak-enak terus...dan tugas ginjal semakin berat...kalau bisa resign, mungkin sudah resign ginjal kita...


Ke depan, bukan kelaparan yang menjadi momok menakutkan dan mematikan di Indonesia..tetapi yang berhubungan dengan darah...


Dan 90% penyakit berhubungan dengan darah...

Sumber foto: Rsud Dr Soekarjo

Sunday, September 16, 2018

Crazy rich surabaya itu beneran? Kerjanya apa? Logikanya gimana sih kok isa?

Beberapa waktu terakhir,
Hastag #Crazyrichsurabayan sangat trend

Karena ada pengalaman seorang yang pernah jadi guru TK di sekolah orang kaya di surabaya ditambah beberapa pengalaman orang lain yang kebetulan dengar dan tahu mengenai kelakuan orang-orang kaya dari Surabaya 🤣🤣🤣🤣

Ada yang imunisasi anaknya di jepang,
Les renang di singapura,
Baby sitter ada 7,
Beli Mobil nda pakai mikir,
Property nya kebanyakan sampai nda hapal kalau property yang dia tunjuk

Bahkan anaknya seneng nge mall,
Dibuatin mall sendiri 🤣🤣🤣🤣




Nah pertanyaan menariknya,
Beneran kah?

Logikanya gimana mereka dapat rejeki sebanyak itu?

Kerja apa?
Kalau usaha, usaha apa?


Yuk mari kita ulas....

Untuk membuat lebih ringkas dan mudah dipahami,
Saya akan buat berdasarkan 2 hal

Faktor internal dan eksternal

Serta
Peluang dan resiko-resiko nya

Mari kita bahas faktor internal dan eksternal dulu

Kenal faktor2 tsb perlu dipahami? Karena keberhasilan dan kesuksesan seseorang,
Tidak luput dari individu orang tsb dan sekelilingnya (eksternal)

A. Faktor eksternal

saya bahas detil mengenai faktor eksternal dulu, kenapa fenomena crazy rich surabaya berkembang


1. Posisi Surabaya berdasarkan demografi



Luas Indonesia separuh dari Eropa,
Kalau Eropa sekitar 44 negara,
Maka Indonesia 22 negara

Nah 2 kota terbesar secara perekonomian adalah Jakarta dan Surabaya

Kalau jakarta istilahnya sayap kiri nya Indonesia,
Surabaya sayap Kanannya

Kalau 22 negara tadi dibagi 2 perekonomiannya,
Maka Surabaya setara pusat perekonomian 11 negara

Surabaya selain menjadi pusat bisnis dan perekonomian indonesia Timur,
Juga pusat perekonomian Jawa Timur

Nda hanya pusat bisnis dan perekonomian..tetapi kiblatnya..jujukannya adalah Surabaya

Artinya apa?

Surabaya sebagai pusat induk-induk perusahaan, distributor utama/besar, kantor wilayah jatim dan juga indonesia timur

Artinya juga

Orang kaya dari Kalimantan, sulawesi, bali, ntt, ntb, flores, papua jujukannya, kiblatnya, ya ke Surabaya

Artinya lagi apa?
Orang kaya di surabaya bisa jadi juga berasal dari jatim dan indonesia timur, dan nda menutup kemungkinan daerah lain juga

Bisnis di luar surabaya,
Tapi punya rumah di surabaya,
Bisa jadi

Bisa jadi juga,
Induk usaha di surabaya,
Cabang usaha di berbagai tempat di indonesia timur juga banyak yang seperti itu

Pelabuhan tanjung perak dan bandara juanda surabaya,
Merupakan pelabuhan dan bandara terbesar di Indonesia timur

Itu juga alasan kenapa perekonomian di surabaya menjadi besar..karena sebelum ke Indonesia timur, mesti singgah di surabaya...atau berasal dari pabrik2 di surabaya sekitarnya yang dikirim ke luar surabaya

Dan perlu diingat..per 2018 jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa

Kalau surabaya menjadi sayap kanannya..sekitar 130 juta jiwa, kiblatnya ke Surabaya

Dan itu pasar yang besar sekali...

2. Perekonomian





bisa diliat di grafik tersebut,
angka di sebelah kanan mengunakan dollar

jadi kalau sekarang 2018 posisi sekitar $ 4.000 per tahun per kapita,
jadi per bulan sekitar rp 4 jutaan

Sangat jauh meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya

Dan 130 juta orang yang kiblatnya Surabaya..rata-rata pendapatannya Rp 4 jutaan per bulan

Angka yang sangat sangat besar





Apalagi dana perbankan meningkat pesat
pada 2001, Dana di perbankan hanya sekitar Rp 800 Triliun

Kalau 2018 sudah Rp 5.300 triliun,
Dalam 17 tahun meningkat hampir 6x nya





gambar diatas memperlihatkan sebasaran pada 2012 dan 2020,
kelas menengah akan naik signifikan,

dan orang miskin juga terangkat ke kelas menengah

yang super kaya juga meningkat signifikan


Secara perekonomian,
Hal tersebut menjelaskan dengan logis bahwa crazy rich surabaya memang bisa tumbuh banyak,
Nda 10-50 orang...bisa buanyakkk

Karena orang-orang kaya dari daerah-daerah luar surabaya, juga ingin punya rumah, apartemen di surabaya

B. Faktor internal

Selain faktor eksternal,
Perekonomian yang membaik dan meningkat

Ada juga faktor-faktor internal yang sangat berpengerauh juga dalam terciptanya crazy rich surabaya

1. Pekerjaan

Tentu kalau pekerjaan kantoran (saja), sangat sulit bisa seperti crazy rich surabaya

Kebanyakan adalah pengusaha besar,
Yang mana pendapatan bersihnya per tahun bisa milyaran..bahkan puluhan milyar atau lebih

Pekerjaan apa saja yang logis dijalani crazy rich surabaya? 

a. Pemilik pabrik

Dengan market penduduk 260 juta jiwa di indonesia dan 130 juta jiwa yajg kiblatnya Surabaya, tentu ini pasar yang sangat besar dan potensial

b. Distributor besar

Ini bisa memiliki jaringan distribusi ke seluruh jatim dan indonesia timur

coba bayangkan distributor besar ini ounya agen di tiap kota di jawa timur apa indonesia timur..serem kan?

Emang distributor apa?

Banyak,
Bisa distributor mobil, sepeda motor, alat elektronik, alat kesehatan, alat rumah tangga, dsb

C. Toko/depot yang buka cabang

Jualan mie, cabangnya 5 saja ada yang bersih sebulan Rp 100 juta

Itu cabangnya 5,
Yang punya cabang 5 di surabaya dan sekitarnya, sangat banyak

Toko alat bayi yang cabangnya banyak juga ada...

Belum yang memiliki cabang banyak seperti,
 toko elektronik,
Toko apotik,
Pemilik klinik,
Rumah makan

Ini merupakan market yang besar,

D. Eksportir

Tahu jokowi dan bu susi?
Mereka makmur karena ekspor

Harga mebel kayu jati dan ikan di dunia internasional jauh lebih tinggi daripada di indonesia

Dan itu banyak banget di Surabaya sekitarnya...

Ya mungkin pabrik buat ekspornya di luar surabaya,
Tapi domisili di surabaya...begitu

E. Importir

Selain eksportir,
Banyak juga produk-produk dari luar yang diperlukan di Indonesia, dan kita belum bisa buat

Seperti mobil mewah, bahan baku produksi, barang konsumsi, baju, fashion, kosmetik, dan banyaakkkk lagi

Kalau jadi importir dan distributor tunggal pemegak merek, ya udah..bisa makmur banget...kalau barangnya laku terus

Ada kalanya barang nda laku...

Ya resiko usaha..dinamika

F. Agen tunggal Franchise merek luar negeri

Pernah tahu starbucks, zara, dsb dst dll
Yang merupakan brand terkenal daribluar negeri yang buka cabang di Indonesia?

Yap,
Mereka bisa buka cabang disini, biasanya dengan memberi lisensi kepada PT disini untuk operasionalnya

Setelah setahun, royalti dikirim ke perusahaan induk di luar negeri

Pemegang franchise di indonesia seperti merek-merek besar tadi di Indonesia, tentu kalau penjualannya luar biasa...ya pendapatan mereka luar binasaaaaa

2. Family business

Dan banyak juga dari crazy rich asian yang merintisnya itu udah dari orang tua, bahkan kakeknya...bahkan buyut kakeknya!

Artinya apa?

Yang merintis itu udah puluhan tahun yang lalu

Sehingga sekarang ada modal,
Ada jaringan,
Ada keahlian,
Ada pengalaman


Bisa punya pabrik, asetnya puluhan milyar...Hal tersebut keliatan mustahil kalau kita mikirnya sekarang..kalau mau punya sekarang...

Tapi kalau sudah direncakan dari beberapa generasi..tentu itu bukan hal yang mustahil 

Contoh,

Relasi saya berbagi pengalaman,
"Toko saya ini saya usahain saya kembangin jadi 2 toko pak..biar anak anak isa punya toko sendiri2...
Jadi ntar nda boleh ribut lagi minta warisan dsb"


Relasi yang lain berbagi pengalaman,
"Ini saya simpan jadi euro, dollar, pounds, saya kunci di deposito jangka panjang...ini namanya dana abadi pak


Jadi nanti kalau keturunan saya mau buka usaha, sudah ada dana nya...


Soalnya pabrik saya dulu juga yang mendirikan orang tua saya...dan saya bisa ekspor ke berbagai negara,
Ya karena saudara2 dari orang tua saya


Oleh karen itu,
Faktor family business sangat berperan penting..sangat penting...

Ini seperti lari sprinter vs lari estafet

Memang yang sprinter 100 m...200 m....500 m
Bolehlah menang

Tapi setelah itu,
Ya udah selesai...

Beda dengan estafet..mau 50 km..100 km pun bisa!

Kenapa?
Karena dikerjakan banyak orang..gotong royong

Tapi lebih ribet..butuh strategi, butuh 1 pandangan yang sama dan 1 tujuan yang sama

3. Jaringan

Untuk bisa ekspor, impor, punya pabrik, distributor, buka cabang di berbagai tempat dsb

Tentu hal tsb tidak dapat dilakukan kalau tidak memiliki jaringan

Ketika menjalankan sebuah usaha,
Misal mie

Butuh supplier mie nya, ayamnya, gula nya, dsb

Nah selain itu, juga butuh buyer,

Ada kenalan yang pesen buat acaranya 100 porsi...ada yang buat arisan, kondangan, dsb

Nah kalau nda ada jaringan,
Impor dari siapa?

Ekspor kemana?

Jadi distributor,
Yang jadi agen nya di tiap kota siapa?

Memang tidak bisa dirintis 1 tahun 2 tahun, apalagi 1-2 hari...

Oleh karena itu crazy rich surabaya, bukan orang yang kuper..tetapi yang memiliki jaringan banyak dan dimana-mana


4. Persistence

Bahasa indonesianya adalah telaten

Kenapa?

Karena namanya usaha pasti naik turun,
Jatuh bangun

Kalau kita lihat enaknya saja dari cerita crazy rich asian,

Harusnya ada cerita juga biar imbang,
Mengenai jatuhnya bisnis crazy rich surabaya

Nah pasti menarik tuh

Ada relasi mau impor barang,
Eh gagal karena suatu hal...barang nda isa sampai indonesia..padahal modal bank, jaminan rumahnya

Ya udah, rumah dijual nutupi utang bank...
Dia bilang, "ya saya kali ini gagal pak, tapi nanti saya bakal bangkit lagi

Ini yang sulit kasih pengertian ke anak istri..tapi gimana lagi..musibah pak"

Nah kayak gitu,
Kita udah pertimbangan belum?

Ada yang punya tabungan Rp 20 M karena usahanya...tapi kredit buat usahanya Rp 40 M

Mayoritas orang usaha gitu..semakin besar usahanya, semakin besar kredit usahanya

Bisa nda sih kredit usahanya tutup, tapi tabungannya aja yang nambah?

Bisa..tapi nda bisa ekspansi...

Kredit ke bank buat usaha manfaatnya,
Buat nambah stock, menalangi piutang, buat bangun pabrik, beli gudang dsb

Semakin besar usahanya, ya semakin besar resikonya

Ada yang suami nya meninggal,
Istri dan anaknya nda pernah ikut xampur bisnis suami

Kaget soalnya didatangi orang bank,
Kenapa? Ya kreditnya macet...dan kredit itu harus dibayar walau udah meninggal dengan kata lain diwariskan...

Masalahnya nda hanya 1 bank yang nagih..tapi berbagai bank!!!

Udah siap nda dengan berbagai resiko tsb?

Bisa nda kredit tapi ada asuransi jiwa nya, ya bisa...tapi sudah siap bayar premi mahal sesuai limit kredit?

5. Sinergi

Pernah tahu nda antar saudara sendiri rebutan warisan terus bertikai?

Banyak banget

Nah terus dapat apa?
Rumah, sawah, toko?

Tapi setelah itu?

Banyak yang berpikir dan visinya pendek,
Oleh karena itu kita sering bertikai...ribut terus
Yang bahas ganti presiden, ganti ini itu...

Tapi lupa untuk menciptakan sinergi

Tanpa sinergi,
Nda ada akan bisa memiliki jaringan behitu banyak,
Modal begitu banyak,
Pengetahuan begitu banyak,
Pengalaman begitu banyak,
Peluang begitu banyak

Kalau ribut, cuma dapat apa?

Nah dengan mengetahui faktor eksternal dan internalnya,

Semoga kita bisa memiliki gambaran bagaimana crazy rich surabay terbentuk..ya nda surabaya aa sih, semua juga gitu...nda ada yang instan kayak indomie

6. Visi

Pandangan di masa depan,
Impian

Ya itulah visi

Usaha boleh remeh temeh...
Kondisi sekarang boleh babak belur..sulit...
Tapi semua bisa dirubah karena tidak selamanya dalan kondisi sekarang

Oleh karena itu perlu sebuah visi

Nah berhasil tidaknya visi,
Perlu ada strategi dan misi,
Serta evaluasi

Tanpa ada visi,
Tentu sulit akan menjadi apa di masa depan


Mengenai peluang dan resiko

1. Peluang

Siapa sih yang bisa jadi crazy rich surabaya?

Semua juga bisa..karena perekonomian memang naik dari sebelum-sebelumnya

Tapi apakah kita sudah mempersiapkan jaringan, modal, pengetahuan, pengalaman, trial error, jatuh bangun nya?


2. Resiko

Dinamika sebuah usaha sangat besar..oleh karena banyak yang mempersiapkan banyak kantong,
Sehingga kalau 1 kantong bermasalah,
Masih ada kantong yang lain

Begitu juga crazy rich surabaya,
Resiko mereka sangat besar sekali

Kalau usaha mereka terganggu,
Sementara anak dan keluarganya standar hidup sudah tinggi,
Dan nda kebiasaan hidup sederhana atau sulit

Tentu berat menghadapi situasi sulit

Begitu juga kita,
Apapun pekerjaan dan usaha kita, selalu ada resikonya

Sudah kah kita persiapkan mitigasi resikonya?


****

Crazy rich surabaya tentu kelihatan enak banget hidupnya,
Tapi semua ada strategi dan perencanaan serta resikonya

Kalau kita mau mempelajarinya juga bisa

Mereka juga kontribusi perekonomiannya besar,
Merekrut tenaga kerja banyak buat usahanya,
Membayar pajak,
Mengambil kredit di bank agar perekonomian tumbuh

Kalau nda ada yang usaha, dan ambil kredit..siapa yamg membayar bunga tabungan dan deposito kita?

Siapa yang menciptakan lapangan pekerjaan dan kontribusi membayar pajak?

Yang nunggu dana desa, gaji guru, pns dari apbn yang bersumber dari perpajakan sangat banyakkkkkk

Apapun pekerjaan kita sekarang lakukan yang terbaik,
Entah kita ada kesempatan menjadi crazy rich surabaya atau tidak...yang penting do the best

Kalau ada kesempatan menjadi mereka...ya jangan lupa berbagi

Karena sebenarnya kita akan dapatkan apa yang kita tanam,

Crazy rich surabaya memetik apa yang sudah ditanam 1-2 bahkan 3-4 generasi diatasnya...

Yuk mulai menanam

Wednesday, September 12, 2018

Sama-sama Orang tua, Visi beda, Hasil beda




Sama-sama Orang tua...
Visi beda...
Hasil beda...


Beberapa relasi berbagi pengalaman


Temannya bilang, kalau tugasnya sebagai ortu ya sampai menyekolahkan anaknya, udah bisa cari kerja sendiri...udah selesai


Semua hartanya mending dibuat haji, umroh, bangun masjid


Relasi saya yang lain berbagi pengalaman,
"Toko saya ini saya usahain saya kembangin jadi 2 toko pak..biar anak anak isa punya toko sendiri2...
Jadi ntar nda boleh ribut lagi minta warisan dsb"


Relasi yang lain berbagi pengalaman,
"Ini saya simpan jadi euro, dollar, pounds, saya kunci di deposito jangka panjang...ini namanya dana abadi pak


Jadi nanti kalau keturunan saya mau buka usaha, sudah ada dana nya...


Soalnya pabrik saya dulu juga yang mendirikan orang tua saya...dan saya bisa ekspor ke berbagai negara,
Ya karena saudara2 dari orang tua saya


Nah...
3 pengalaman tsb nda ada yang salah..bener semua...


Tapi mempersiapkan strategi untuk 2-3 generasi ke depan,
Walaupun sulit, berliku, sepertinya bisa memberi dampak dan kontribusi jauh lebih besar


Pilihan yang mana diambil,
Semoga bisa lebih bijak

Sumber gambar: parent hub

Thursday, September 6, 2018

Mengapa Rupiah Konsisten Melemah terhadap Dollar Sejak Tahun 1948?

Mengapa Rupiah Konsisten Melemah Sejak Tahun 1948?

Oleh Iman Supriyono, CEO SNF Consulting, IG/TG/Twitter: imansupri

Mengapa Rupiah selalu melemah secara konsisten sejak diresmikan sebagai mata uang RI pada tahun 1948? Sudah ada banyak jawaban terhadap pertanyaan ini. Pada umumnya tinjauan dari kacamata pengelolaan ekonomi negara. Saya akan mencoba menjelaskannya dari kacamata lain. Yaitu dari kacamata perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dari kacamata hubungan antar korporasi.

Untuk mengawali penjelasan, mari kita cermati data berikut ini. PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. adalah pemilik dan pengelola gerai-gerai Starbucks di Indonesia. Dalam laporan kwartal pertama 2018 perusahaan ini melaporkan penjualan senilai Rp 535 M. Dari penjualan tersebut anak perusahaan MAP ini mendapatkan laba Rp 31M. Yang menarik, dari sekian item beban-bebannya, ada beban royalti sebesar Rp 35M. Beban royalti yang secara prosentase adalah 6,5% dari penjualan tersebut dikirim kepada Starbucks Corporation di USA sebagai pemilik merek.

Pertanyaannya, dalam mata uang apakah pengiriman royalti tersebut? Rupiah atau US$? tentu saja US$. Dan karena MAP Boga pendapatannya dalam Rupiah maka dibutuhkan penukaran uang. Dalam pasar valuta asing akan berefek pada meningkatnya permintaan USD dari Rupiah.

Itu baru satu perusahaan dan satu negara. Bayangkan  bahwa dari 2000 perusahaan terbesar dunia versi Forbes, 526-nya berasal dari USA. Salah satunya adalah Starbucks Corporation. Bayangkan, berapa banyak royalti yang dikirim kepada perusahaan-perusahaan tersebut dan semuanya harus dikirimkan dalam mata uang US$. Starbuck saja sudah lebih dari 75 negara. Dolar pun terus-menerus diburu oleh mitra perusahaan-perusahaan USA di seluruh penjuru dunia. Inilah sumber penguatan Dolar pertama.

Dari 526 perusahaan itu juga memiliki anak perusahaan di berbagai  negara. Salah satunya adalah Freeport McMorran yang memiliki PT Freeport Indonesia sebagai anak perusahaan. Tentu saja tiap tahun Freeport Indonesai menyetor dividen kepada induknya. Dividen ini tentu saja harus disetor dalam mata uang Dolar. Maka muncullah permintaan akan Dolar. Di pasar valuta asing akan ditangkap sebagai pemupuk kekuatan Dolar. Inilah sumber penguatan Dolar kedua.

Sumber ketiga adalah pembelian produk. Jika Anda bepergian naik pesawat, perhatikan bahwa Boeing adalah rajanya. Apa pun maskapainya, hampir bisa dipastikan Boeing adalah pesawatnya. Artinya, maskapai seperti Garuda, Lions, Sriwijaya atau apa pun di negeri ini adalah kastemer Boeing. Tentu saja pembeliannya harus dalam Dolar. Kembali di pasar ini akan dibaca sebagai permintaan Dolar dan akan meningkatkan nilainya di pasar relatif terhadap mata uang lain. Itulah tiga penguat Dolar dari kacamata korporasi.

Pertanyaannya, apakah rupiah memiliki tiga unsur penguat yang dimiliki oleh Dolar? Mari kita lihat. Ada 6 perusahaan negeri ini yang masuk Forbes 2000: BRI, Bank Mandiri, BCA, Telkom, BNI, dan Gudang Garam. Pertanyaannya lagi, apakah perusahaan-perusahaan itu mendapatkan royalti, dividen dan penjualan dari berbagai negara sehingga selalu mengirim komponen penguatan Rupiah dari seluruh penjuru dunia? Laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut belum menunjukkan kontribusi itu.

Empat bank itu misalnya, jangankan ekspansi ke luar negeri seperti Citibank-nya Paman Sam. Mengisi pasar dalam negeri saja kedororan. Satu demi satu bank-bank dalam negeri diakuisisi oleh bank asing. Belakangan misalnya Bank Century diakusisi oleh bank J Trust dari Jepang. Keempat bank itu tidak memiliki kekuatan untuk mengakusisi. Tidak memiliki kekuatan modal.

Maka, jangan heran kalau dalam jangka panjang Rupiah akan makin melemah dan terus melemah. Ini adalah trend jangka panjang. Ketika baru diresmikan penggunaannya di Republik ini yaitu tahun 1948,  Satu Dolar setara dengan Rp 3,8. Kurs itu terus memburuk sampai kini hampir Rp 15 ribu. Bandingkan misalnya dengan Kina mata uang Papua Nugini. Negeri yang merdeka hampir bersamaan dengan RI itu lebih bisa menjaga mata uangnya hingga kini. Satu kina berharga Rp 4 415.

Kalau pun sesekali Rupiah membaik seperti saat Pak Habibie menjadi Presiden sempat berada pada angka Rp 9 ribu-an per USD, sifatnya hanya sementara. Hanya fluktuasi berbasis sentimen dan isu. Bukan berbasis fundamental yang kuat.

Pertanyaannya, sampai kapan Rupiah akan terus melemah? Sampai kita memiliki banyak perusahaan yang terus berekspansi di berbagai negara dan mengirim tiga unsur penguatan Rupiah dari berbagai negara. Bagaimana bisa seperti itu? Jawabnya adalah pada keterbukaan para pendiri perusahaan-perusahaan Republik ini, baik pemerintah maupun swasta. Keterbukaan  untuk menerima setoran modal dari pihak lain melalui penerbitan saham baru. Terus-menerus menerbitkan saham baru baik dilepas kepada orang-orang terdekat (private placement), melalui IPO jika ukuran kebutuhan modalnya sudah cukup besar, maupun kemudian dilanjutkan dengan menerbitkan saham baru (rights issue) di lantai bursa secara terus-menerus. Membesar melalui proses korporatisasi alias ekonomi berjamaah. Jangan terpaku pada modal dari utang seperti selama ini.

Sebagai contoh, PT Ciputra Development sudah melakukan ini. Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, sejak IPO tahun 1994 Ciputra sudah sepuluh kali menerbitkan dan melepas saham baru. Uangnya untuk ekspansi. Termasuk ekspansi dengan mendirikan anak perusahaan di Vietnam yaitu proyek perumahan Ciputra Hanoi-nya. Tentu saja Ciputra Hanoi mengirim dividen dan royalti kepada PT Ciputra Develompent sebagai induknya. Rupiah akan terus-menerus makin kokoh jika perusahaan-perusahaan di negeri ini berbondong-bondong mengikuti jejak Ciputra. Ciputra pun terus berkembang ke puluhan bahkan ratusan negara. Kita masyarakat Indonesia akan menikmatinya sebagai pendapatan pajak pemerintah yang lebih besar, Rupiah yang lebih kuat… dan satu lagi yang tidak bisa diukur dengan uang: kebanggaan sebagai negeri penguasa ekonomi dunia. Anda siap berkontribusi untuk penguatan Rupiah?

Ditulis di SNF Consulting, 14 Agustus 2018


Dari tulisan diatas,
Dapat dipelajari bahwa,
Hal yang penting dan fundamental adalah

Bagaimana Indonesia memiliki

1. Global Business
2. Global Family Business

Memang tidak mudah,
Tetapi perlu ada yang memiliki visi dan mewujudkan hal tersebut

Dan memang seringkali hal tsb bukan pekerjaan 1-2 generasi...bahkan perlu beberapa generasi


Pada gambar diatas,
Bisa dilihat bahwa banyak global business yang sudah beberapa generasi,
Seperti LG dari korea itu merupakan Global family business ...

Begitu juga toyota...

Dimanapun pabrik LG dan toyota berada..pasti akan mengirim laba dan royalti ke negara asal dimana induk perusahaan berasal


Memang sulit..
Tidak mudah...

Perlu coba-coba...
Jatuh bangun..
Belajar..
Cari kenalan..cari relasi...

Setidaknya kita ada pengetahuan dulu,
Ada visi...
Siapa tahu di kemudian hari..
Atau mungkin anak cucu kita memiliki global family business

Yang ujung akhirnya,
Membantu penguatan kurs rupiah secara fundamental


Bagaimana menurut anda?

Sunday, September 2, 2018

Belajar perekonomian dari Korea Selatan, dulu pendapatan perkapita 1/6 dari Jepang, sekarang hanya tertinggal 41%



Belajar dari Korea Selatan

Perekonomian Korea pernah tertinggal jauh dari jepang..pendapatan per kapitanya pernah 1/6 bahkan 1/10 dari jepang 😭😭😭😭 (sekitar tahun 1970an s/d 1990an)

Tapi yang namanya orang usaha dan mencari cara, pasti selalu ada hasil


Industri dan perusahaan teknologi di Korea sekarang banyak yang unggul jauh dari jepang,
Seperti LG dan samsung,


Kenapa bisa terjadi?
Saat perekonomian jepang naik dan Upah menjadi tinggi, produksi teknologi di outsourskan ke korsel...


Dari situ mereka belajar..dan tidak mau hanya jadi tempat otsours saja..akhirnya membesarkan LG dan samsung .

Itu juga nda langsung bagus barangnya, bisa diliat hp samsung tahun 2000an awal..sangat jelek..tapi sustainable improvement berjalan


Industri kreatif juga ditingkatkan..dan sekarang K-Pop lebih populer dari idol-idol dari jepang


Film-film berkualitas korea seperti Train to Busan dsb juga lebih populer daripada film jepang


Sekarang pendapatan perkapita korsel dan jepang, hanya selisih 41% nya..dan tidak tertutup kemungkinan bisa menyalip jepang ke depan


Memang kadang-kadang kita tidak punya dan tertinggal..tapi bukan berarti akan tertinggal terus...selama ada usaha, visi dan strategi yang baik, akan selalu ada hasilnya


Semoga Indonesia bisa meniru Korsel 😃😃😃😃😃