Wednesday, March 14, 2018

Cara Mengihindari Skimming, Agar Dana di Bank Tidak Hilang tiba-tiba

Seperti yang kita ketahui,
Berbagai modus agar dana kita hilang dari rekening di perbankan berbagai cara

Entah skimming,
Entah kitanya digendam,
Atau kita juga bisa khilaf, jadi habis buat belanja 😭😭😭😭😭

Tentu sangat disayangkan kalau hal tersebut terjadi,
Mengingat mencarinya sulit setengah mati,
Bahkan rela meninggalkan keluarga jauh untuk mencari rejeki

Nah gimana caranya agar bisa menghindari skimming, gendam, bahkan khilaf agar dana di rekening bank tidak raib?

Saat anda ada dana di Bank puluhan juta keatas,
Bisa membuat deposito 1 bulanan,
Sehingga dana tersebut sangat aman, terkunci

Jangan lupa sisakan beberapa juta untuk operasional sehari-hari

Dan kalau dana diatas ratusan juta,
Bisa buat 2 deposito

1 deposito nominal kecil yang puluhan juta, 1 deposito besar buat tidak boleh diambil

Nah deposito kecil kita taruh rumah, karena siapa tahu sewaktu waktu butuh fresh money, jadi tersedia

Sementara deposito besar disimpan di safe deposit box di Bank atau kanwil BUMN Pegadaian

Nah di safety box tersebut bisa juga disimpan sertifikat rumah dan emas serta perhiasan, BPKB, dan bsrang berharga lain

Sehingga aman, terhindar dari pencurian, kebakaran, dan terselip (ketlisut)

yang terakhir, ketlisut itu yang bahaya

Karena bisa saja karena kita lalai atau lupa naruh dimana,
Tapi bisa nuduh kemana-mana 😭😭😭😭😭

Nah kalau dibuat deposito dan dibuat safety box tentu menghindari skimming. Gendam, dan Khilaf

Bagaimana menurut anda?

Tuesday, March 13, 2018

Yang bilang Milenial Nda bisa punya rumah, sangat tidak tepat. Kenapa?

Salah satu relasi cerita,
Di surabaya ada perumahan, dalama 1 gang ada 3 rumah dijual dari 3 tahun yang lalu,
Tapi belum laku-laku.
Tahun 2006 harga pasarannya 160 juta,
Tahun 2015 sudah mencapai Rp 1,2 M

Tentu kalau harga segitu diambil KPR nya,
Tentu gaji yang 40 juta per bulan yang bisa beli
Nah berapa banyak yang punya gaji sebanyak itu per bulan?
Solusinya, kalau pemilik rumah kepepet, ya dijual murah.

Tapi tentu nda banyak pemilik rumah yang mau jual murah,
Karena buat beli rumah yang ukuran sama di lokasi kota besar, ya tidak bisa lagi

Nah akhirnya gimana?
Sekarang banyak rumah-rumah setapak menganggur di kota-kota besar

Kalau melihat kota-kota bisnis di luar negeri,
Rumah-rumah setapak dibeli oleh developer apartemen,
Untuk kemudian dirobohkan dan dibangun apartemen-apartemen

Kalau 1 perumahan 60-100 rumah,
Mungkin isa jadi 1000-2000 unit apartemen

Di Luar negeri,
Kelas pekerja hanya bisa menyewa apartemen,
Kalau mau beli rumah setapak ya di daerah

Kalau jatim,
Kota bisnisnya surabaya, gresik, sidoarjo, pasuruan, mojokerto,
Kalau mau beli rumah setapak ya di magetan, madiun, trenggalek, tulungagung, probolinggo

ingat dengan film animasi UP..dan video klip e dido thank you?

Itu case nya sama..rumah setapak di kota besar, dirobohkan jadi apartemen dan perkantoran

Nah kalau punya rumah setapak di kota besar, dijual belum laku-laku,
Ya mungkin menunggu ditawar developer apartemen dulu ya


Nah kalau milenial dibilang bakal nda bisa beli rumah di kota-kota besar karena swring travelling, buat selfie dan pamer di Instagram tentu alasannya nda tepat

Karena nda perlu kemana2 saja juga bakal nda bisa beli rumah setapak di kota bisnis

Nah solusi nya gimana?

Membeli rumah di daerah atau apartemen harga terjangkau di kota bisnis

Kalau harga apartemen segmen menengah juga sudah tidak terjangkau, ya beli rumah di daerah, di kota bisnisnya sewa saja rumah susun/apartemen yang terjangkau

Pendapatan per kapita di Indonesia, tahun 2000 sektiar Rp 800 ribu, seksrang tahun 2018 sudah sekitar Rp 4,3 juta

Itu juga diiringi kenaikan harga rumah setapak di kota bisnis

Jadi mau nda mau ya milenial harus beli rumah setapak di daerah

Kalau pendapatannya semakin baik, asal tidak berlebihan, sah sah saja buat travelling dan Selfie di instagram kan ya 😃😃😃😃😃

Hutang Jepang Rp 150.000 Triliun, kenapa Credit Rating A dan Malah Bisa memberi hutang ke negara lain?

Semoga tulisannya bermanfaat ya


Hutang Indonesia sekitar Rp 3.800 Triliun(sekitar 30% PDB)...sementara Jepang sekitar Rp 159.000 Triliun (239% PDB)

tetapi Credit Rating Indonesia hanya BBB-,
Sementara  Jepang A+

Dari pelajaran ini,
Bisa dipelajari bahwa hutang yang membangun sangat diperlukan...

Sekarang orang Indonesia kalau punya uang dikit, maen ke singapura, KL, Korsel, Jepang..kenapa?

Ya sapa mau kalau yang punya uang liburan macet2an di jakarta, surabaya, malang, sidoarjo, jogja, bandung?

Sarana prasarana ke bromo, dan tempat2 destinasi wisata juga sulit..transportasi publik kesana pakai apa? Bemo? Bis? Ada ke bromo bemo dan bis? Plis dah...
Apalagi goa cina di malang selatan....

Dan yang jauh lebih menarik,
Walaupimun hutang Jepang Rp 150.000 triliun, tetapi jepang juga menjadi pemberi hutang terbesar ke Negara lain, termasuk Indonesia

Lho kok bisa?

Di jepang,
Suku bunga tabungannya sekitar 0%,
Bagi orang jepang yang memiliki dana besar, maka akan membeli surat utang negara yang mana suku bunganya sekitar 1-2%

Nah sekitar 90% lebih hutang jepang berupa surat utang negara yang dimiliki rakyat jepang sendiri...
Artinya, negara jepang banyak berhutang ya ke rakyatnya sendiri

Sangat aman dan diperkirakan dalam 250 tahun ke depan jepang masih aman mengenai kredit Rp 150 ribu Triliunnya ini

Dan beberapa hutang nya tersebut, dihutangkan ke negara-negara yang membutuhkan,
Seperti Indonesia, Yunani dsb

Jadi membayar bunga sekitar 2% ke masyarakatnya, dan mendapatkan penbayaran bunga lebih dari 2% dari negara yang mengutang ke Jepang

Cerdas kan?

Oleh karena itu orang Indonesia pakai mobil jepang,
Bukan orang jepang pakai mobil Indonesia 🤣🤣🤣🤣🤣

Tentu dari jepang kita bisa banyak belajar

1. Kalau ada dana besar, belilah surat utang negara. Bantulah negara selain membayar pajak dengan membeli surat utang negara

Toh dana tersebut untuk memperbaiki sarana prasarana dsb

2. Banyak perbankan di Indonesia Net Interest margin tinggi, dan bunga deposito

Katanya, lepaskan ke mekanisme pasar dsb

Untung jepang nda ngikuti jejak tersebut. Sehingga bunga buat kredit usaha disana sangat rendah, dan akhirnya dunia usaha disana bergeliat

3. Awasi penggunaan hutang negara. Jangan hanya untuk membayar gaji pns dan pejabat, tetapi pembangunan infrastruktur minim

Bagaimana menurut anda?

Semoga infrastruktur di Indonesia lebih baik ke depan, sehingga banyak negara lain yang ingin wisata ke Indonesia

Ingat, wisatawan asing ke Indonesia termasuk ekspor...yaitu ekspor jasa..yang mana meningkatkan cadangan devisa negara

Dan Tol di Indonesia yang baru selesai tahun 2018, harga tiket tolnya sangat mahal Rp 1.000 per km, kenapa bisa mahal?

Karena telat membangun..telat ambil krrdit buat bangun infrastrukturnya

Relasi saya tahun 98 beli rumah Rp 60 juta KPR,
Di temapt yang sama, ada yang beli rumah thn 2006 harga Rp 160 juta dengan KPR

dan tahun 2018, harga pasarannya sudah Rp 1,2 M !!!!

semakin lama membangun infrastruktur, semakin mahal pula biayanya...tanha semakin mahal, biaya tenaga kerja semakin mahal, dsb

Semoga bisa menambah wawasan bersama 😃😃😃😃😃😃😃