Friday, February 17, 2017

Seharusnya UMR itu Dibuat Seperti Ini, Setuju?

semoga tulisannya bermanfaat





kalau yang namanya UMR tiap tahun ribut

di sisi pengusaha, ada yang keberatan,
di sisi pegawai/pekerja/ buruh, pendapatannya kurang

Padahal pemerintah sudah membuat rumusan kenaikan UMR sejak tahun 2014, Yaitu rumus kenaikan umr adalah inflasi plus pertumbuhan ekonomi

Menurut saya itu bagus, Tapi ada yang perlu ditambahi

1. Minimum upah per jenis pekerjaan

Sekitar bulan maret tiap tahun,
Negara amerika merilis kisaran gaji untuk sekitar 800 jenis pekerjaan, yang dinamakan Occupational Employment Statistic

Yang mana hal tersebut digunakan sebagai acuan perusahaan untuk memberi upah yang layak ke pegawainya

Jadi nda semua dipukul rata UMR seperti di Indonesia

Sumber: https://www.bls.gov/oes/

2. pemberian upah UMR menurut saya perlu melihat untung bersih perusahaan tersebut

semisal perusahaan yang minim untung bersih tahun tersebut diatas 10 Triliun,
maka perlu memberi UMR semisal 2x - 3x UMR saat ini

semisal perusahaan yang minim untung bersih tahun tersebut diatas 1 Triliun,
maka perlu memberi UMR semisal 1x - 2x UMR saat ini

semisal perusahaan yang minim untung bersih tahun tersebut diatas 100 M - 1 Triliun,
maka perlu memberi UMR semisal 1x UMR saat ini

dan juga Usaha yang UKM,
UMR nya mungkin juga lebih fleksibel,

dan bonus itu juga penting, yang berdasarkan pendapatan perusahaan

artinya untuk menimbulkan daya beli,
kalau yang untungnya ratusan Milyar dan Triliunan,
tetapi memberi gaji pas-pasan,
itu uangnya ditaruh ke luar negeri,

nda muter buat perekonomian indonesia,

semisal untung perusahaan lagi nda bagus dan turun drastis,
dan memang sesuai kenyataan,
dan ini biasanya di perusahaan yang sudah terbuka,
atau perusahaan besar diaudit tiap tahun

pemberian gaji pegawainya disesuaikan

Kalau ditambah poin 1 diatas,
Maka tiap pekerjaan ada batas minimumnya, dan melihat besaran profit perusahaannya

Sehingga jangan sampai ada pukul rata umr buat semua jenis pekerjaan dan semua perusahaan, entah perusahaan profit kecil, menengah, dan besar...

Semoga hal seperti banyak yang sharing, sehingga bisa menjadi perhatian bersama

Jangan hanya meributkan hal-hal yang kurang bermanfaat,
Karena orang bule bisa liburan berbulan-bulan di bali, lombok, dsb..sementara orang Indonesia selain terkendala pendapatan yang pas-pasan juga terkendala cuti kerja yang pas-pasan, dan jangankan buat liburan, buat buat pulang kampung saja pas-pasan

ini ada yang menarik mengenai jalan pemikiran kita,
kalau gaji naik,
harga-harga barang naik,
jadi sama saja bohong kalau gaji naik,
jadi mending nda perlu naik

yang perlu diluruskan,

1. Harga Daging Sapi di Malaysia dan Singapura Rp 70.000-Rp 80.000, padahaln pendapatan UMR malaysia dan Singapura mereka lebih tinggi,
kok bisa?

kalau meniru kenyataan di Indonesia,
Gaji UMR Rendah, tetapi harga daging diatas Rp 100 ribu per kg kan?

nah karena kita kebiasaan susah dan nda bener,
kita iyakan analogi kalau gaji naik,
harga-harga barang naik,

padahal gaji naik,
harga-harga barang komoditas bisa ditekan dengan cara manajemen dan distribusi yang baik

 Kenaikan gaji selain membuat kenaikan daya beli, juga otomatis memperbaiki kesejahteraan masyarakat Indonesia

Konsumsi Daging di Argentina 55 Kg/Kapita, RI Cuma 2,61 Kg,

(sumber https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3150082/konsumsi-daging-di-argentina-55-kg-kapita-ri-cuma-261-kg)

Angka konsumsi masyarakat kita rata-rata masih 12,10 kilogram per kapita per tahun, sedangkan beberapa negara di ASEAN sudah di atas 25 kilogram per kapita per tahun. Apalagi Malaysia, sudah mencapai 36,2 kilogram per kapita per tahun,

Sementara di negara ASEAN lainnya, seperti Myanmar, konsumsi susu mencapai 26,7 kilogram per kapita per tahun, Thailand 22,2 kilogram dan Filipina 17,8 kilogram.

(sumber http://health.liputan6.com/read/2519415/konsumsi-susu-orang-indonesia-masih-rendah)

artinya adalah,
kenaikan pendapatan bisa menambah pengeluaran untuk memperbaiki daya beli,
yang bisa memperbaiki kualitas manusia orang Indonesia

Gimana menurut anda?

bantu share ke twitter dan facebook,
biar cepet viral dan banyak yang baca

Thursday, February 9, 2017

Infokan Ini ke Teman & Saudara Yang Mau Kerja Atau Sedang Kerja di Bank Gan

semoga threadnya bermanfaat ya

 Ini ada 2 cerita dari relasi saya,

Pertama seorang relasi saya kerja di bank bagian card collection di perbankan yang job descnya itu menagih kartu kredit yang macet

Sekitar 1-2 tahun kerja, beliau married

Nah pas putra pertama mau lahir, dia merasa sudah nda kuat dengan target dan tekanan kerjaan yang luar biasa

Di saat itu, dia memutuskan resign dari kerjaannya,

Nah dia bilang, sangat malu terhadap mertuanya,
Karena saat anaknya lahir, malah nda ada kerjaan

Tapi untungnya mertuanya pengertian,
Mertuanya bilang, relasi sy masih muda, masih bisa cari kerjaan di tempat lain,
Dan si kecil biar ikut mertuanya nda papa, mertuanya bilang bahwa untuk tanggungan si kecil masih bisa membantu mertuanya

Akhirnya dia memutuskan kuliah lagi

Sekitar umur 28 thn, dia melamar menjadi dosen, dan keterima,

Akhirnya ada jalan keluar

2. Seorang relasi saya bagian funding di sebuah perbankan

Sekitar 1-2 tahun kerja married,
Dan beberapa tahun trakhir targetnya juga sangat-sangat besar, tidak sesuai dengan kenaikan benefitnya

Akhirnya memutuskan resign,
dan si kecil juga msh kecil ikut mertuanya

Ini beliau juga masih kuliah lagi, dan sudah kerja lagi di bagian travel umroh

3. Relasi saya wakil dari area manager

Kan kantor wilayah itu ada 6-7 area,
Dan tiap area manager ada wakilnya

Yang mana tugasnya itu adalah bertanggung jawab terhadap target funding, kredit mikro, kredit SME, EDC, kartu kredit, kredit konsumtif seperti KTA dan KPR, kredit macet di semua segmen juga

Beliau tahun sebelumnya adalah wakil area manager terbaik di  kantor wilayahnya

Tiap meetingnya, karena buat memotivasi dan memastikan bawahannya mendapatkan target yang dicanangkan, maka terpaksa sering marah-marah

Tiap meeting mesti marah2 dsb

Dan kasiannya kapan hari pembuluh otaknya pecah,
Selang beberapa bulan kemudian meninggal 😥😥😥😥😥

Padahal anaknya msh SMP,
Kasian 😥😥😥😥😥

Oh ya,
Saya juga melihat banyak yang keluarganya pisah/cerai

Karena kalau bagian kredit, pulangnya malem-malem...jam 7 jam 8..bahkan isa lebih

Nah kalau pulang kan dah capek fisik n mental tuh

Keharmonisan keluarga terganggu

*****

Kenapa hal tersebut terjadi?

karena tuntutan kapitalisme yang ingin naik..naik terus...

Misal tahun ini untung 20 Triliun,
Entah gimana caranya tahun dpn harus naik,
Thn naek lagi...

Kalau bagian kredit usaha,
Targetnya sebulan 3 M buat kredit yg disalurkan,
Thn dpn bisa naik 5 M per bln,
Thn dpn naik lagi, bisa 6 M,
Tahun dpn naik lagi

Sampai kapan?
Sampai agan resign, kalau nda ya sakit/meninggal

Memang semuanya ada target,
Tapi alangkah bijaknya agan bisa melihat itu suatu hal yang berlebihan apa tidak

Membahayakan kesehatan dan waktu keluarga apa tidak

Yg targetnya paling kerasa memang bagian funding n kredit,
Kalau kayak operation, risk, lebih enjoy..karena nda seberat target bagian kredit

Tp suatu saat ada mutasi jg ke bagian kredit apa funding...nah itu..persiapkan mental dan fisik buat mengejar target

Saya sendiri kerja di bank hampir 3 tahun,
Dan memutuskan resign,
Karena kuliah yang belum terselesaikan..sebelumnya saya kerja senen jumat, sabtu minggu kuliah

Dan juga saya berniar mencari yang target n stress kerjanya nda kayak di bank,
Oh ya saya di bagian kredit usaha 200 jt-10 Milyar

Targetnya mulai dari sales, maintenance kredit, sampai penagihan, end to end...

Dan juga saya ingin cari kerja yang nda riba lagi,
Mohon doa ya 😃😃😃😃

Niat saya membuat thrread ini bukan menjelek2kan kerja di bank,
Tetapi memaparkan resiko kerja di bank

Kerja di bank, entah funding apa kredit,
Itu bagus buat pengalaman,
Apalagi kredit usaha, jadi tahu seluk beluk dunia usaha

Tapi menurut saya jangan lama-lama,
2-3 tahun cukup

Jadikan batu pijakan ke pekerjaan yang lebih baik

Oh ya temen saya yang kerja di bagian kredit usaha, banyak yang resign dan punya usaha sendiri,
Karena pengaruh lingkungan ya kayaknya..wkwkkwk..

Intinya apa,
Dimana pun anda berada, coba maksimalkan ilmu dan potensi yang ada

Dan kalau lingkungan anda kurang baik, jangan segan-segan untuk cari yang lebih baik

Semoga thread ini member inspirasi bagi yang mahasiswa dan mau masuk Bank,
Bisa juga yang sedang kerja di Bank, bisa buat bahan referensi

Bisa di share ke temen-temen dan saudaranya yang ingin atau sedang kerja di bank ya

Siapa tahu anda menyelamatkan hidup mereka 😃😃😃😃😃


Oh ya sebagai penutup,
Banyak yang diatas umur 30an dan blm resign dari bank,
Akhirnya memutuskan di bank terus,
Kasian...

Karena mau cari kerjaan lagi di umur tsb jg sdh sulit...dan belum ada peluang usaha yang cocok