Beberapa ratus tahun yang lalu, Merpati di daerah negara yang bersalju selalu berpergian dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari salju yang sangat dingin. Dari satu tempat ke tempat lain, mereka tidak pernah capek untuk berpergian. Sampai suatu saat, beberapa gerombolan Merpati mendarat di Pulau Mauritius.
Di Pulau tersebut sangatlah nyaman. Tidak ada salju yang mengintai mereka. Segerombolan Merpati pun memutuskan untuk tidak berpergian lagi, karena sangat nyaman di tempat tersebut,
Apalagi tidak ada predator atau pemangsa alami mereka disana... Sehingga Merpati yang ditakdirkan untuk hidup diatas pohon, untuk menghindari pemangsa mereka dan menciptakan sarang di atas pohon, mulai melupakan kodrat mereka. Akhirnya mereka pun hidup di darat. Kaki mereka yang dulu kecil, sekarang menjadi besar dan gemuk. Sayap mereka yang kuat untuk terbang jauh, lemah karena tidak pernah digunakan.. Merpati tersebut berpikir mengapa mereka susah-susah untuk terbang dan membuat sarang di pohon? kalau hidup di daratan ternyata lebih mudah dan nyaman. Tanah Surga kata mereka.
Beberapa ratus tahun kemudian, Manusia sampai di Pulau Mauritius. Karena Merpati yang sudah beberapa generasi tidak mengenal musuh, mereka menganggap manusia adalah sahabat mereka. Rasa takut dan waspada sudah tidak ada dalam diri mereka, bahwa Manusia yang mempunyai naluri memburu, tidak segan-segan menangkap Burung Merpati tersebut.
Karena manusia pada saat itu tidak mengenal dengan ternak dan cara menernakan binatang, Merpatimerpati di pulau Mauritius mengalami penurunan populasi yang cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 100 tahun, populasi Merpati di pulau tersebut hilang . Beberapa ilmuwan kesulitan menemukan tulang-tulang Merpati tersebut untuk diabadikan di Museum...
Dan sekarang kita mengenalnya dengan nama BURUNG DODO!
******
Hikmah Cerita di atas:
Terkadang hidup kita terlalu nyaman, sehingga lupa untuk terus berusaha dan belajar. Ingat, kita hidup di Indonesia yang sangat nyaman, beda dengan Eropa dan Amerika yang mengenal 4 musim. Karena cuaca disana yang tidak mendukung, mereka sering berpergian sampai Ke Asia serta Indonesia untuk mencari sesuatu yang tidak mereka punya di negara mereka, sehingga mereka lebih cekatan. Seseorang yang berpergian, memiliki kesempatan untuk melakukan Komparasi dan wawasan yang luas.
Peluang bisnis pun terbuka. Berbeda kalau kita hanya mensyukuri keadaan sekarang dengan hanya tidur dan bermalas-malasan. Seseorang yang jarang sekali berpergian, akan cenderung “kaku” karena sudah terbiasa hidup nyaman, sehingga enggan untuk mencoba hal baru. Guru besar UI Rhenald Kasali dalam tulisannya di Jawa Pos mengatakan, pernah suatu hari dia memberi tugas kepada mahasiswanya untuk membuat Paspor. Hal ini dikarenakan, agar mahasiswanya dapat komparasi dengan negara lain yang non-melayu. Tentu dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari berbagai budaya, akan membuat diri sendiri menjadi individu yang lebih baik
Menurut saya, budaya-budaya yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna. Dan untuk membuat sebuah budaya menjadi lebih baik, maka diperlukan asimilasi (percampuran budaya) dengan budaya yang baik. Sehingga individu atau keadaan di suatu negara tersebut lebih baik
Saya kira pentingnya jalan-jalan sesuai dengan firman berikut, "Hai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."surat Al Hujuraat ayat 13 Semoga kita semua memiliki semangat untuk selalu mau pergi ke tempat-tempat lainnya. Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment