Thursday, September 14, 2017

Ini alasan kenapa IPK 4 tetapi mau bunuh diri

Semoga tulisannya bermanfaat
Ini kisah nyata seorang relasi saya,

Dia ambil gelar master di sebuah PTN,
Kuliahnya lancar dan IPK 4 sebelum tesis dan sedang mengerjakan tesis,
Posisi sudah di Sidang terbuka/seminar proposal, dan dia sudah selesai bab 3

Saat mau merevisi hasil sidang terbukanya di bulan januari,
Dia WA grup bimbingan di bulan februari,
Karena dosen pembimbingnya dan anak bimbingannya ada group WA

Nah disitu relasi saya bilang,
"Pak ini saya revisi ya"

Dosen pembimbingnya menjawab,
"Iya, cepet dikerjakan dan disebar (kuesionernya)"

Nah relasi saya segera merevisi dan mengerjakannya,
Serta menyebar kuesionernya

Setelah selesai sekitar maret,
Dia wa group lagi,
"Pak, saya sudah selesai revisi, dan menyebar kuesioner,
Bisa bimbingan kapan ya?"

Dosen pembimbingnya bilang,
"Lho sapa yang suruh nyebar (kuesionernya) ?"

Relasi saya bilang,
"Bapak yang meminta, ini screenshot di WA yang menyuruh saya untuk menyebar" sambil di lampirkan foto screenshot di WA grup tsb

Entah tersinggung, atau lagi bad mood,
Tiba-tiba dosen saya leave grup/meninggalkan grup di WA

Nah relasi saya bingung,
Kenapa

Dia WA pribadi ke dosen pembimbingnya,
Untuk minta maaf dan klarifikasi

Semisal dia diminta untuk menyebar kuesioner, dia juga bersedia,
Tetapi tidak ada respon,
Di WA di sms nda ada respon

Mau ketemu langsung,
Kesannya seperti menghindar

Relasi saya jadi bingung, gimana ini,
Karena dia hanya tinggal tesis

Bulan april, mei, juni nda ada kabar dari dosen pembimbingnya,
Disambi cari kerja juga, tetapi tidak cocok,
Karena dia sebelumnya resign dari Bank dan ingin membuktikan dengan kuliah ini agar mendapat hasil maksimal,

Ditambah juni, obunya sakit dan ke rumah sakit,
Ditambah juli di rekeningnya ada tabungan dan dia lupa kartu ATMnya diambil,
Jadi ada yang menguras

Beberapa cobaan bertubi-tubi,
Bikin dia limbung,
Akhirnya juli akhir agustus awal,
Dia pengen nenggak baygon

Wah saya yang baru tahu kabarnya bulan agustus awal,
Coba ngasih support dan masukan

Untungnya awal agustus dosen pebimbingnya melunak,
Dari temen-temen yang sama pembimbingnya,
Dia mau tanda tangan agar dia bisa sidang, tapi tanpa mau dikoreksi

Nah tanpa ba bi bu,
Dia memintanya,

Akhirnya relasi saya lebih plong,
Dan urung bunuh dirinya

*****

Ini bisa menjadi pembelajaran bersama,
Kadang-kadang mood kita lagi jelek,
Atau sedang ada masalah banyak,
Tapi sebisa mungkin jangan memarahi dengan terlalu

atau tidak mengurus orang lain yang membutuhkan kita atau di bawah kita

Karena bisa jadi,
Yang di bawah kita atau yang membutuhkan kita,
Sedang tidak berdaya

Kalaupun ada masalah,
Alangkah lebih baik dibicarakan,
Jagan dipendam di dalam hati,
Dan jadi bad mood sehingga merugikan orang lain di bawah kita atau yang membutuhkan kita

Ini seperti kalau anda tidak cocok dengan pasangan anda,
Lebih baik disampaikan dulu kurang lebihnya,
Jangan langsung selingkuh,
Apa langsung tahu-tahu menikahi orang lain

Tentu sangat menyakitkan pihak yang lain,
Bahkan menimbulkan trauma dan syang paling parah adalah,
Balas dendam ke orang lain

Semoga ini bisa menjadi diskusi versama teman-teman dan relasi ya,
Agar kalau ada masalah apa-apa sebaiknya dikomunikasin terlebih dahulu

No comments:

Post a Comment