Relasi saya berbagi pengalaman,
Dia ada sawah padi sekitar 0,5 hektar,
Itu sekitar 5.000 m2
Nah dalam sekali panen bisa dapat bersih sekitar Rp 5-7 juta,
Dan dalam setahun bisa 3-4x panen
Jadi dalam setahun dapat bersih sekitar Rp 20 juta-28 juta
Sementara harga tanahnya, pasarannya sekitar Rp 2 juta per m2
Kalau dijual sekitar Rp 10 Milyar
Nah kalau diwariskan ke anaknya,
Akan kena pajak balik nama yang mana sekitar 2,5% - 5% dari nilai jual obyek pajak tahun berjalan
Dan nilainya sangat besar
Dan rata-rata, hampir pasti dijual,
Karena biaya buat balik nama yang besar
Nah pertanyaannya,
Berapa lama waktu buat pembeli untuk bisa balik modal kalau tanahnya tetap jadi sawah padi?
Kalau harganya Rp 10 Milyar,
Dan pendapatan bersih per tahun sekitar Rp 20 -28 juta
Maka perlu 250 -500 tahun untuk balik modal!!!
Apakah pembeli mau?
Jarang yang mau,
Akhirnya biar menguntungkan,
Dijadikan perumahan, pertokoan, kawasan pergudangan, bahkan pabrik,
Atau bisa juga jadi apartemen
Hampir semua kota begitu,
Atau desa yang perlahan mengalami pertumbuhan perekonomian
Coba diliat kawasan kota malang, bandung, dulu tempat wisata..sekarang buanyak perumahan, bahkan apartemen
Dan nda hanya 2 kota itu saja,
Dimana-mana
Karena perekonomian di indonesia juga tumbuh terus,
Manusia semakin banyak, dan kebutuhan lahan untuk rumah, toko, kantor, apartemen juga semakin meningkat
Nah solusi gimana?
Memang untuk kota2 yang berkembang menjadi kota besar dan bisnis tidak bisa menolak perubahan tsb,
Tetapi banyak di daerah lahan2 yg masih liar, tidak produktif
Nah itu yg bisa dijadikan lahan persawahan baru
Coba main ke kecamatan2 di kabupaten2...di desa2
Maish banyak lahan yg makrak tak produktif
Itulah lahan baru untuk pertanian...
Masih sangat banyak..tapi karena tidak ada akses jalan, irigasi, dan infrastruktur yg lain..akhirnya tidak dapat dioptimalkan..bagaimana menurut anda?
No comments:
Post a Comment